RADARDEPOK.COM - Minyak goreng bersubsidi MinyaKita di pasar tradisional Kabupaten Bogor, ‘mendidih’ memasuki pekan kedua Ramadan 1446 Hijriah.
Kondisi ini terpantau saat Bupati Bogor, Rudy Susmanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ketersediaan dan harga kebutuhan pokok, di Pasar Cibinong, Selasa (11/3).
MinyaKita bahkan dijual Rp 18.000 per liter oleh pedagang dari semestinya Rp 15.700 per liter, sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga: Gedung Kantor Pemkab Bogor Ganti Warna, Yuk Kita Intip!
Rudy Susmanto ingin memastikan harga kebutuhan bahan pokok (bapok) stabil, serta stoknya terjaga selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri.
"Pemkab Bogor berupaya menjaga stabilitas harga kebutuhan bahan pokok, sehingga nanti pada saat memasuki hari raya Idul Fitri, kita pastikan pasokannya terjaga. Kemudian, harganya tetap stabil walaupun ada kenaikan harga," kata Rudy Susmanto.
Menurut pengamatannya, sambung Rudy Susmanto, kenaikan harga bapok saat ini, masih realistis dan terjangkau oleh masyarakat.
Salah satu komoditi bapok yang menjadi perhatian serius adalah minyak goreng bersubsidi MinyaKita. Menurut Rudy Susmanto memang stoknya masih sangat minim dan jarang.
Untuk itu, pada kesempatan ini Pemkab Bogor menggelar operasi pasar bapok, sebanyak 6.000 liter MinyaKita dan 2 ton beras yang dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Tentu Pemkab Bogor melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) dan didukung Perumda Pasar Tohaga, Bulog dan lainnya berusaha maksimal lagi, supaya jangan sampai harga minyak goreng lonjakannya semakin tinggi," katanya.
Rudy Susmanto menjelaskan, operasi pasar murah merupakan tindak lanjut setelah terbongkarnya praktik pengurangan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Pemkab Bogor memastikan dengan adanya kondisi tersebut di lapangan, di pasar-pasar, stoknya masih ada atau tidak.
“Jadi Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan kegiatan operasi pasar, supaya kebutuhan masyarakat dapat kita bantu, walaupun belum terpenuhi jumlahnya,” ungkapnya.
Kepala Disdagin, Arif Rahman, menyatakan akan terus menindaklanjuti peredaran MinyaKita di wilayah Kabupaten Bogor, khususnya selama bulan Ramadan.