Polres Bogor juga mendirikan posko kesehatan darurat untuk menangani para korban luka.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menyampaikan bahwa sebanyak 70 personel kepolisian telah dikerahkan ke lokasi kejadian. Personel ini terbagi menjadi dua tim, yaitu tim evakuasi dan tim kesehatan.
Baca Juga: Tahu Aci Gurih dengan Cocolan Sambal Kecap, Cocok untuk Camilan Sore
“Kami menerjunkan 70 personel untuk membantu proses evakuasi dan penanganan medis. Posko kesehatan juga kami dirikan untuk merawat korban yang tidak dirujuk ke rumah sakit,” ujar Kapolres Bogor.
Dia menjelaskan, posko kesehatan didirikan untuk memantau dan merawat warga terdampak yang tidak memerlukan rujukan ke fasilitas medis yang lebih besar. Beberapa korban yang ditangani di posko termasuk ibu hamil, lansia, dan anak-anak.
“Kami tangani langsung di posko. Beberapa korban tidak dirujuk karena luka ringan atau trauma, terutama kelompok rentan,” terang dia.
Selain bantuan medis, kata dia melanjutkan, Polres Bogor juga menerjunkan tim trauma healing yang terdiri dari sejumlah Polisi Wanita (Polwan). Mereka bergerak door to door memberikan pendampingan psikologis kepada korban dan keluarga yang terdampak secara emosional akibat kejadian ini.
Baca Juga: Menangi Derby Bogor, Kabupaten Bogor Puncaki Klasemen Grup D
Tim Polwan sudah menyambangi rumah-rumah warga untuk memberikan dukungan psikologis,” ucapnya.
Kapolres menegaskan bahwa fokus utama pihak kepolisian saat ini adalah evakuasi korban, pengamanan lokasi, serta pemulihan pasca-bencana. Pendalaman penyebab ambruknya bangunan akan dilakukan setelah proses tanggap darurat selesai.
Baca Juga: Lelang Jabatan Tiga Kursi Eselon II Tuntas, Ini Tiga Besarnya
“Kami amankan lokasi terlebih dahulu. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan setelah semua korban tertangani,” katanya.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan