RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kabupaten Bogor mendirong daya beli masyarakat dengan program Gerakan Pangan Murah (GPM) Istimewa. Program ini sekaligus untjk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga yang lebih murah dari pasar, namun tetap berkualitas.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, GPM Istimewa diadakan mulai 9 hingga 24 September 2025 di berbagai titik kecamatan dan desa.
"Program GPM kami hadirkan kembali untuk meringankan belanja masyarakat dengan harga pangan yang lebih murah dari pasar, berkualitas, mudah diakses, serta menjaga kondusifitas ekonomi di Kabupaten Bogor," ujarnya.
Rudy Susmanto menjelaskan, Pemkab Bogor sudah melaksanakan GPM sejak bulan Maret 2025. Program ini akan terus berlanjut hingga Desember mendatang.
"GPM diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat dalam memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Bogor,” katanya.
Rudy Susmanto berharap, GPM bisa membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Menegaskan bahwa pemerintah hadir untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, mengatatakan saat ini harga eceran tetap (HET) beras jenis medium Rp13.500 per kilogram dari semula Rp12.500. Dengan program GPM masyarakat bisa menebus harga beras medium Rp 60.000 per kg.
"Dalam kegiatan GPM, Pemkab Bogor melalui DKP menyalurkan sekitar 120 ton beras untuk masyarakat.
Baca Juga: Yuk Kepoin! 3 Tempat Nongkrong Baru dengan View Indah yang Bisa Bikin Terpesona di Puncak Bogor
Selain beras, turut disediakan berbagai komoditas pangan lain seperti minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya," ujar Teuku Mulya.
Adapun komoditas yang disiapkan dalam program GPM mencakup beras 5 kg, gula, dan minyak goreng dengan harga lebih murah dari pasaran.