Seluruh kebijakan tersebut, lanjut Ajat, memerlukan masukan langsung dari pemerintah daerah agar pelaksanaannya di lapangan lebih tepat sasaran.
Terkait kondisi fiskal daerah, Ajat juga menyoroti dampak dari kebijakan Transfer Keuangan Daerah (TKD) yang berbeda antarwilayah. Ia mengungkapkan, terdapat sekitar 147 kabupaten/kota di Indonesia yang belanja wajib dan mengikatnya seperti gaji pegawai, listrik, air, dan operasional dasar masih belum mencukupi.
“Ada daerah yang fiskalnya cukup kuat, tapi banyak juga yang masih terbatas. Di Jawa Barat sendiri, ada lima daerah yang perlu pembahasan lanjutan dengan Kemendagri, yaitu Kabupaten Ciamis, Pangandaran, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, dan Kota Tasikmalaya,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo Singgung Praktik Titip Jabatan: Sah Saja Kalau Anak Buah, Tapi Bukan Ponakan
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, menegaskan pentingnya sinergi, komunikasi, dan inovasi dalam menjalankan berbagai program pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah.
Bima Arya menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada kebijakan di tingkat pusat, tetapi juga pada kemampuan daerah untuk menyesuaikan dan mengimplementasikan program dengan standar yang tepat serta berorientasi pada kepentingan masyarakat.
“Kita harus memastikan seluruh program yang dijalankan benar-benar memenuhi standar pelayanan publik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Ini bukan hanya soal administrasi, tapi tentang memastikan harapan masyarakat terpenuhi,” ucap mantan Wali Kota Bogor.
Baca Juga: Perluas Akses Pembiayaan, WOM Finance dan Pos Indonesia Resmi Jalin Kerja Sama Strategis
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa upaya untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Pemerintah pusat dan daerah, katanya, harus saling melengkapi dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Kita semua perlu berkomunikasi, berkoordinasi, dan saling mendukung. Inisiatif yang baik harus dilipatgandakan melalui kolaborasi. Tidak ada keberhasilan tunggal, semua berproses bersama,” tambahnya.
Bima Arya juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi aktif dalam pelaksanaan rapat koordinasi tersebut, baik dari jajaran kementerian, pemerintah daerah, hingga unsur pendidikan tinggi yang turut berperan dalam peningkatan kapasitas aparatur.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Dilirik Partai Politik, Tegaskan Tak Tertarik: Saya Mau Kerja Saja
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras. Setiap upaya, sekecil apapun, menjadi bagian penting dari perjalanan panjang kita dalam membangun bangsa ini,” ungkapnya.
Bima Arya mengajak seluruh peserta rapat untuk menjadikan momentum ini sebagai semangat baru dalam memperkuat sinergi pembangunan nasional.
“Mari kita terus berinovasi, memastikan setiap langkah pembangunan benar-benar memberi manfaat bagi rakyat. Dengan niat yang tulus dan kerja bersama, insyaallah kita mampu mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” tukasnya.***