bogor-raya

Apdesi Kabupaten Bogor Salut Soal Program Jaga Desa

Jumat, 28 November 2025 | 09:15 WIB
Ketua Apdesi Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anwar. (DOKUMEN KABAR BOGOR)

Baca Juga: Blak-blakan Ungkap Perannya Perbaiki Ekonomi Era SBY hingga Jokowi, Menkeu Purbaya: Saya Enggak Dibayar

Sistem aplikasi data desa hari ini sudah terintegrasi dengan berbagai platform pemerintah. Ini memudahkan monitoring agar setiap data dan laporan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Reda.

Ia menjelaskan, aplikasi tersebut kini memuat data aset, PBB, proyek pembangunan, hingga penatausahaan keuangan desa sehingga potensi penyimpangan dapat dicegah sejak dini.

“Fungsi pengawasan bisa dilakukan lebih mudah. Kita bisa melihat apakah data yang diinput benar, dapat dipertanggungjawabkan, dan sesuai kondisi di lapangan,” tegas Reda.

Baca Juga: Blak-blakan Ungkap Perannya Perbaiki Ekonomi Era SBY hingga Jokowi, Menkeu Purbaya: Saya Enggak Dibayar

Reda juga menyoroti pentingnya BPD sebagai pilar pengawasan desa. Ia menjelaskan bahwa BPD memiliki tiga fungsi utama: penyusunan regulasi desa, penyaluran aspirasi masyarakat, dan pengawasan kinerja pemerintah desa.

“BPD bukan hadir untuk memusuhi pemerintah desa. Ini bukan ruang kriminalisasi. BPD hadir untuk memastikan pembangunan berjalan benar dan meminimalisasi penyimpangan,” ucap Reda.

Ia berharap pemerintah desa dan BPD dapat bekerja dalam semangat kolaborasi, bukan saling berhadap-hadapan.

Baca Juga: Kenaikan Insentif Guru Belum Bisa di Depok, Begini Perhitungannya

Reda mencontohkan jika terjadi temuan dugaan penyimpangan terkait data perencanaan pembangunan yang tidak sesuai ketentuan.

“Berdasarkan laporan BPD, ada rencana pembangunan yang posisinya kurang dari 50 meter dari area yang dilarang. Ini tentu tidak boleh,” ungkapnya.

Melalui sistem data desa yang terintegrasi, kata Reda, potensi kesalahan dapat terdeteksi lebih cepat. Ketika data tidak sesuai, kita bisa langsung komunikasikan. Ini bukan untuk mencari-cari kesalahan, tetapi untuk memperbaiki,” tegasnya.

Baca Juga: Mohamad Nur Hidayat : Krisis Sekolah Negeri, Madrasah Terintegrasi dan Status Lahan TPU Cisalak Depok di UIII Lebih Mendesak daripada Stadion

“Harapannya, tahun 2029 kita sudah mencapai titik aman. Zero penyimpangan, zero konflik data. Desa semakin kuat dan pemerintahannya semakin bersih,” tutupnya.***

Jurnalis : Achmad Kurniawan

Halaman:

Tags

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB