Mengulik Politikus asal Sawangan Baru Kota Depok, Ela Dahlia, Kaya Pengalaman Organisasi, Ketua Senat yang Berhijab

RADARDEPOK.COM-Sebagai politikus asal Kelurahan Sawangan Baru, Sawangan, Kota Depok, Ela Dahlia nyatanya memiliki beragam pengalaman yang menarik sebelum terjun ke dunia politik. Perempuan yang kini ditetapkan sebagai Anggota DPRD Kota Depok terpilih itu, memiliki sejumlah cerita yang menarik selama mengikuti organisasi di lingkup pendidikan.

Laporan : Aldy Rama

Ela dahlia nemiliki latar belakang dari keluarga yang cukup sederhana. Ayah kandungnya, Muhammad Mastur merupakan seorang tenaga pengajar. Sementara ibu kandungnya, Siti Rosyadah merupakan seorang ibu rumah tangga.

Baca Juga: Eksistensi Alumni IISIP Jakarta Angkatan 1993 : Masih Suka Kumpul Bareng, Kuatkan Silaturahmi

Meski lahir dari keluarga yang cukup sederhana. Ela Dahlia berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang Diploma I (satu) di Akademi Sekretaris Depok.

Di kala Ela Dahlia menimba ilmu. Anak kesembilan dari 10 bersaudara itu kerap mengikuti berbagai organisasi di lingkup pendidikan. Diantaranya sebagai Pengurus Osis MTs Islamiyah Darul Irfan, Wakil Ketua Osis SMK Yapan Indonesia, dan Ketua Senat di Akademi Sekretaris Depok.

Menurut putri asli Sawangan Baru tersebut, pengalaman yang paling berkesan selama mengikuti berbagai organisasi di lingkup pendidikan itu, ketika dirinya dipilih oleh siswa baru MTs Islamiyah Darul Irfan, sebagai kakak pembina terbaik, dalam masa ospek yang berlangsung selama satu pekan. Pencapaian yang serupa juga ia dapat ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Osis SMK Yapan Indonesia.

"Sementara, pengalaman yang menarik ketika menjadi Ketua Senat di Akademi Sekretaris Depok itu, ketika ada kegiatan pertemuan seluruh Ketua Senat se-Kota Depok. Di sana saya menjadi sorotan, karena menjadi satu-satunya perempuan yang mengenakan hijab selaku Ketua Senat di Akademi Sekretaris Depok," kata Ela Dahlia saat disambangi Harian Radar Depok di kediamannya.

Baca Juga: Emang Bikin Betah! Cocok Buat Kamu yang Pengen Staycation di Alam dengan View Hutan Pinus di Bandung

Dalam kesempatan pertemuan seluruh Ketua Senat se-Kota Depok itu, Ela Dahlia sempat mengutarakan orasinya, mengenai tayangan 'Dawson's Creek' yang kala itu dianggap tak pantas untuk ditonton masyarakat. Film tersebut, tayang pada tahun 1998 di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI).

Seluruh Ketua Senat se-Kota Depok mengecam tayangan tersebut, dan menilai kalau tayangan 'Dawson's Creek' itu tidak mendidik. Pasalnya, tayangan yang dipertontonkan film tersebut dalam setiap episode nya, dinilai tdak sesuai dengan latar belakang stasiun televisi yang seharusnya mendidik.

"Kami menilai tayangan itu tidak pantas dipertontonkan masyarakat, karena tidak sesuai dengan latar belakang televisi yang seharusnya mendidik. Sementara, film itu cukup vulgar dan kerap menampilkan adegan yang tidak pantas untuk ditonton masyarakat," tegas Ela Dahlia.

Baca Juga: Ada Kafe yang Vibesnya Jadul nih di Depok Cocok Banget Buat Kamu yang Suka Nongkrong dengan Suasana yang Beda

Pada akhirnya, kecaman atas tayangan 'Dawson's Creek' yang dinilai tidak pantas untuk ditayangkan tersebut, tak lagi ditampilkan di layar televisi Indonesia. Artinya, kecaman yang dilakukan seluruh Ketua Senat se-Kota Depok itu membuahkan hasil yang manis.

“Ketika tayangan tersebut dihentikan. Ada rasa kebanggaan tersendiri. Karena perjuangan kami selaku Ketua Senat di Kota Depok berhasil menghentikan tayangan yang tak pantas untuk ditonton masyarakat,” tutur Ela Dahlia.***