Senin, 22 Desember 2025

Hartati, Sang Koreografer, Seniman, dan Budayawan, Tertarik Pada Dunia Seni Tari dari Kecil : Bagian 1

- Jumat, 28 Juni 2024 | 08:00 WIB
Hartati
Hartati

RADARDEPOK.COM - Berawal menjadi penonton tari. Hartati kecil mulai tertarik pada dunia seni olah gerak tubuh ini. Bersekolah di SMK Jurusan Seni Tari, membuatnya sering tampil di pertunjukan koreografi nasional asal Minang, hingga dirinya melanjutkan studi ke Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Nama Hartati dikalangan seniman bukan sekadar koreografer. Dia sudah menjelma menjadi seorang budayawan. Karya karyanya tak cuma menampilkan gerak tari, tetapi memiliki jiwa rasa yang dalam nan penuh makna.

Baca Juga: DAM Berikan Berikan Pembekalan Teknik Berkendara Level Menengah Untuk Siswa SMK Assalaam Bandung

Ketertarikan Hartati pada dunia tari dimulai sejak ia berusia 7 tahun. Saat itu ia senang melihat pertunjukan tari di kampung halamannya, Sumatera Barat. Sejumlah penari ternama kala itu, sekitar tahun 70an sampai 80an, kerap berkunjung ke daerahnya. Mereka menampilkan lenggok tari yang membuatnya terpesona.

"Saya ini sebenarnya lahir di Jakarta. Ayah Sunda, ibu Padang. Pada saat usia saya TK, saya diboyong nenek saya, tinggal di Solok, Sumatera Barat," kata Hartati mengawali kisahnya.

"Sejak kecil saya sudah tertarik saat menonton pertunjukan tari. Kalau di Padang itu pertunjukan teater itu sudah ada musik dan tarinya. Membuat saya suka," kata Hartati saat berbincang dengan Radar Depok di rumahnya di kawasan Depok II Tengah, baru-baru ini.

Baca Juga: Raih Poin di Portugal, Arbi Aditama Kembali Bertaji di JuniorGP

Ketertarikannya pada dunia tari membuatnya memilih sekolah SMK jurusan Seni Tari. "Waktu saya sekolah dulu, kisaran 80an, SMK itu 4 tahun. Jadi saya sekolah SMK Tari di Padang 4 tahun," kata Hartati.

Sejak sekolah SMK Tari, Hartati kerap diajak tampil oleh koreograger nasional asal Minang.

"Waktu itu bahkan saya suka diajak tampil di Jakarta. Kebetulan ada koreografer minang, Ibu Gusmiati Suid yang namanya sudah cukup ternama dan sering mengerjakan project di dalam maupun luar negeri. Saya suka ikut beliau," kata Hartati.

Baca Juga: Milad ke 5, Yayasan Ar Royyan Kalimulya Komitmen Ciptakan Generasi Penerus yang Berakhlak

Selepas SMK, Hartati kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) jurusan Seni Tari. Disini, ia mulai berinteraksi dengan maestro tari Indonesia yang kala itu menjadi dosennya. Ia sempat bergabung dengan sanggar Gumarang Sakti pimpianan Gusmiati Suid.

"Saya banyak belajar dengan Gusmiati Suid. Saya ikut beliau lama dan mempelajari tari-tari minang. Karya-karya beliau kan memang beda," kata Hartati.

Hartati mulai bisa mengembangkan bakatnya. Sejak 1982, karya-karyanya mulai ditampikan. Karyanya terdiri dari berbagai tema yang cukup luas, seperti permasalahan budaya urban, refleksi dan kritik sosial, filosofi tubuh dalam masyarakat metropolis, dan masalah gender. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X