RADARDEPOK.COM - Puluhan anak berkumpul mengikuti serangkaian permainan, pentas seni, dan kegiatan edukatif. Aksi itu dalam merayakan puncak perayaan Hari Anak Nasional 2025, yang digelar Yayasan Terang Anak Indonesia (Yateri). Bersama Forum Anak Kelurahan Ratujaya dan Kecamatan Cipayung, acara tersebut menjadi ruang bagi anak-anak untuk bersuara, berekspresi, dan merayakan hak anak.
Laporan: Agnesya Wianda
Tenda bernuansa biru terbentang, di lapangan perumahan Permata Depok yang biasanya sunyi diakhir pekan, berubah menjadi panggung kemeriahan dalam puncak yang digagas Yayasan Terang Anak Indonesia (Yateri).
200 anak berpartisipasi,tawa riangnya terdengar, mereka berkumpul untuk merayakan Hari Anak Nasional 2025 dengan berbagai macam lomba. Mulai dari mewarnai, pertunjukan fesyen, hingga menyanyi.
“Dalam peringatan hari anak nasional ini, anak-anak sadar bahwa ada negara dan masyarakat yang akan memenuhi hak-hak mereka,” jelas Sondang K. Susanne Siregar, Ketua Yateri.
Yateri menggandengn Forum Anak Kelurahan Ratujaya dan Kecamatan Cipayung tidak sekedar merayakan, mereka menanam benih penting kesadaran akan hak, kewajiban, dan karakter anak di era digital.
“Kami juga ingin anak-anak paham kewajiban. Mulai dari hal kecil, seperti menaati orangtua. Kesadaran akan dua sisi, hak dan kewajiban, akan membentuk karakter anak yang kritis dan positif,” ungkap Sondang K. Susanne Siregar.
Lebih dari sekadar perayaan, acara itu menjadi refleksi atas masa depan anak-anak Indonesia, terutama di perkotaan seperti Depok. Perlindungan anak tidak bisa hanya jadi wacana tahunan. Ia mengajak semua pihak untuk turun tangan.
Baca Juga: Madas Nusantara Depok Santuni 100 Yatim, Ketua Maklumi Walikota Tak Hadir
“Bukan cuma tugas kami, tapi seluruh elemen: pemerintah kota, masyarakat, orangtua. Bersinergi untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi,” ujarnya.
Dengan tema yang bertajuk ‘Berkarakter di Digital’ atau disingkat BerdiGital. Sebuah frasa yang, menurut Ketua Pelaksana sekaligus Duta Anak Yateri, Adinda Ditha Putri, mencerminkan semangat zaman. “Digitalisasi enggak bisa dihindari, tapi karakter harus tetap jadi pondasi,” katanya.
Puncak lomba yang dilaksanakan berakhir dengan pemberian hadiah untuk pemenang dengan berbagai macam isinya. Mulai dari meja belajar, alat tulis hingga perlengkapan sekolah. Sementara dooprize disediakan untuk orangtua yang mendampingi anaknya, membuat acara semakin meriah.
“Saya berharap dengan kegiatan seperti ini, kemampuan literasi anak-anak di Kota Depok dapat meningkat dan mampu menghadapi tantangan di era digitalisasi,” tandas Adinda Ditha Putri.***
Artikel Terkait
Sekelas Isi 50 Siswa di SMAN! Jeanne : Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ciptakan Polaritas Pendidikan
Kado Spesial saat HAN, Anak Istimewa Punya Rumah Kreatif di Depok
Hasto Sudah Tahu Vonis 3,5 Tahun Sejak April, Langsung Daftar Kuliah Hukum!
Hasto Divonis 3,5 Tahun, Sang Istri: Kami Terima dengan Kepala Tegak dan Senyuman
Meriah! CISDI Helat Festival Berani Sehat : Ajak Masyarakat Lebih Sehat Lewat 11 Booth Interaktif dan Edukatif
Penataan Jalan Raya Cipayung Depok Telan Rp3,8 Miliar
Gunawan Sumarsono Pegang Kendali Kejari Depok