RADARDEPOK.COM - Kelurahan Jatimulya adakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan program kesehatan masyarakat. Pelatihan tersebut untuk meningkatkan kesehatan di wilayah tersebut dengan menguatkan para kader se-Kelurahan Jatimulya.
Laporan : Andika Eka Maulana
Melihat keadaan masyarakat Kelurahan Jatimulya yang letaknya berada di perbatasan kota Depok. Sehingga ada beberapa masyarakat ini tidak dapat terjangkau layanan kesehatan karena letak kediaman untuk menuju ke lokasi puskesmas sekitar.
Maka, para kader kesehatan harus memiliki keterampilan agar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat agar terciptanya pemerataan pelayanan kesehatan di wilayah Kelurahan Jatimulya.
kegiatan yang diikuti oleh kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Posyandu, Pokja sehat, Forum Komunikasi Majelis Ta'lim (FKMT) dan karang taruna diharapkan dapat membantu dalam permasalahan kesehatan yang ada di wilayah Jatimulya.
Pelatihan ini dalam rangka pembekalan bagi para kader posyandu dan masyarakat pemerhati kesehatan keluarga untuk meningkatkan cakupan beberapa indikator kesehatan keluarga. Salah satunya sebagai upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting.
"Dengan tujuan sebagai pengetahuan dan meningkatkan keterampilan mereka dalam pelayanan posyandu dan edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang," ucap Lurah Jatimulya, Aripudin.
Pelatihan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Meliputi pengenalan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (EPPGMB), pemberian makanan bayi dan anak balita, anemia pada remaja putri dan skrining calon pengantin.
"Disampaikan pula deteksi faktor resiko ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir oleh masyarakat, lalu pemantauan pertumbuhan balita dan praktek pemantauan pertumbuhan serta pemantauan perkembangan balita dan pengenalan buku KIA," jelas dia.
Dengan adanya pelatihhan ini, diharapkan dapat mecegah dan meminimalisir masalah-masalah kesehatan yang terjadi di Kelurahan Jatimulya.
"Dengan begitu para peserta dapat menyampaikan kembali ke warga dan atau sasaran posyandu nya sehingga masalah-masalah kesehatan keluarga dapat di cegah dan lebih diminimalisir di kemudian hari," tutur dia.***