RADARDEPOK.COM - Aparatur Kecamatan Tapos mendukung penuh kegiatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok yang telah melakukan aksi penanaman pohon di berbagai wilayah, termasuk di Kecamatan Tapos.
Laporan : Andika Eka Maulana
Setelah menghadiri pelantikan serta Bimbingan Teknis (Bimtek) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di masing-masing kelurahan. Aparatur Kecamatan Tapos berkumpul untuk menyaksikan penanaman pohon.
Penanaman pohon tersebut dilakukan di halaman belakang kantor Kecamatan Tapos yang disaksikan langsung Camat Tapos, Abdul Mutolib dan 7 lurah se-Kecamatan Tapos berjalan dengan penuh suka cita.
Aksi tersebut sebagai simbol mengganti kertas untuk logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Pasalnya, dalam prosesi pemilu banyak menggunakan kertas yang notabenya terbuat dari pohon, sehingga ada banyak pohon yang harus tebang guna pelaksanaan pemilu.
“Kami seluruh aparatur Kecamatan Tapos ikut dalam menyukseskan aksi tanam pohon yang dilakukan oleh KPU,” ujar dia.
Pada aksi ini, Kecamatan Tapos telah melakukan penanaman 3 pohon dan menyumbangkan pohon kepada pesantren Hidayatullah Cilodong sebanyak 4 pohon, agar dilakukan pemerataan dalam penanamanya.
Baca Juga: Jelajahi Sejarah GPIB Immanuel Depok : Transformasi dari Gereja Masehi, Dihujam Gempa Mega Mendung
“Kami tanam 2 jenis pohon, yaitu pohon durian dan mangga, salah satu buah yang sangat di gemari oleh masyarakat,” ucap dia.
Tak hanya dimaknai sebagai aksi simbolis. Abdul Mutolib menganggap kegiatan ini juga dapat menghasilkan beragai hal positif nantinya. Seperti, halaman gedung Kecamatan Tapos menjadi asri dan meningkatkan kenyamanan bagi masyarakat.
“Jika sekeliling halaman Kecamatan Tapos ditumbuhi pepohonan, akan menjadi rindang sehingga oksigen untuk di hirup manusia lebih baik, karena mengurangi jumlah polusi,” ungkap dia.
Selain itu, Camat Tapos juga menginginkan agar jika pohon tersebut sudah berbuah, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat ataupun para pegawai Kecamatan Tapos untuk diolah menjadi berbagai olahan lokal.
“Jika sudah berbuah bisa dimakan secara gratis oleh kita semua, bisa juga dilakukan pengolahan untuk dijual kembali hingga mencipatakan nilai ekonomis,” kata dia.