RADARDEPOK.COM - Toleransi beragama merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan bagi seluruh umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Sikap toleransi yang tinggi dapat meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama sekaligus mempererat tali persaudaraan antar umat manusia.
Senandung pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW melantun merdu dari pengeras suara di Masjid Jami Ahmad Yani, siang itu. Sejumlah pria menata sajadah dan karpet untuk persiapan salat. Di pojokan tempat wudu, pria paruh baya menyapu genangan air. Memastikan agar jemaah aman, agar tidak terpeleset. 45 menit lagi, Salat Jumat dimulai.
Beberapa jemaah ada yang sudah datang. Menunaikan Sa;at Sunnah, kemudian memejamkan mata. Larut di dalam zikir.
“Ayo anak anak jangan lari larian. Nanti jatuh. Sudah wudu belum, kalau belum segera ambil wudu dulu,” tutur seorang pria dengan balutan kemeja koko warna krem.
“Belum pak. Iya nanti dulu. Kami mau jajan dulu di depan,” sahut seorang anak, sembari berjalan cepat keluar dari dalam masjid bersama tiga temannya.
Pukul 12:05 WIB. Muazin melantunkan azan. Merdu sekali. Suasana Masjid Jami Ahmad Yani mulai ramai. Parkiran motor juga sudah sesak.
Banyak pula pedagang yang berhenti dan memarkir gerobaknya di depan pagar. Anak anak memakai peci dan sarung, berjalan bersama ayah mereka. Sambil berbincang dan berpegangan tangan, mereka mulai memasuki gerbang.
Hari makin siang, halaman masjid semakin penuh dengan banyaknya mobil dan motor. Dari seberang jalan, ada sesosok pria yang melambaikan tangan.
“Parkir disini saja pak," kata si pria tadi.
Sertu Yudi Mulyadi menghentikan perbincangan. “Sudah azan. Saya Salat Jumat dulu ya. Nanti kita lanjutkan ngobrolnya,” terang Sertu Yudi Mulyadi.
Selang 10 menit, seragam loreng kebanggannya, sudah berganti menjadi kemeja koko krem. Lengkap dengan peci hitam dan sajadah merah, dia segera pergi ke masjid.
“Saya jalan dulu ya,” ucap Sertu Yudi Mulyadi.