Senin, 22 Desember 2025

Toleransi di Masjid Jami Ahmad Yani dan Gereja Oikumene Mahanaim, Terlibat Saat Idul Adha, Natal, Paskah, dan Ramadan : Bagian 3

- Jumat, 1 Maret 2024 | 06:00 WIB
Masjid Jami Ahmad Yani Divisi Infanteri 1 Kostrad, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Selasa (27/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)
Masjid Jami Ahmad Yani Divisi Infanteri 1 Kostrad, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Selasa (27/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

Pukul 13:00 WIB, Sertu Yudi Mulyadi sudah kembali. Duduk menyenderkan badan, lalu menggamit donat di atas meja. Toleransi antara Masjid Jami Ahmad Yani dan Gereja Oikumene Mahanaim masih berlanjut.

Baca Juga: Ponsel Pelajar di Depok Dibawa Kabur Ojek Online Gadungan, Begini Modusnya

"Waktu Idul Adha tahun lalu, kami kekurangan petugas untuk berjaga di depan, akhirnya pengurus gereja yang datang bantu kita," ucap Sertu Yudi Mulyadi.

Pengurus masjid turut memberikan dading kurban kepada jemaah gereja. Harmonis sekali.

"Sebagai ungkapan terima kasih dan memang rasa persaudaraan yang kuat, kita bagi juga lah ke depan," jelas Sertu Yudi Mulyadi sambil sedikit tersenyum.

Tidak lama ponselnya berdering, obrolanpun berhenti sejenak. Sertu Yudi Mulyadi asyik berbincang dengan kawannya. Beberapa menit kemudian, dia melanjutkan ceritanya.

Baca Juga: Harap Tunggu! Kali Baru Cimpaeun di Perbatasan Depok dengan Bogor Segera Dinormalisasi

"Saya ingat, waktu hendak Natal, kami pengurus masjid ikut menyapu bagian depan gereja," kata Sertu Yudi Mulyadi sambil memainkan ponselnya.

Ada cerita lainnya. Saat itu di masjid maupun di gereja sedang ada kegiatan. Pihak masjid hanya menggunakan pengeras suara dalam saja, karena tidak ingin mengganggu jemaah gereja. Sama hal nya dengan pihak gereja, mereka pun hanya memakai pengeras suara dalam.

"Saya lupa deh waktu itu ada acara apa. Tapi yang jelas kita sama sama punya kegiatan dan kita sama sama tak mau menyalakan speaker luar, karena takut mengganggu," tutur Sertu Yudi Mulyadi.

Baca Juga: Toleransi di Masjid Jami Ahmad Yani dan Gereja Oikumene Mahanaim, Kegiatan Berjalan dan Saling Menghormati : Bagian 2

Saat Natal dan Paskah, pihak masjid memberikan ruang untuk para jemaah gereja yang ingin parkir di halaman Masjid Jami Ahmad Yani. Begitupun sebaliknya, ketika Bulan Ramadan, pihak gereja membuka lebar pintu gerbangnya untuk para jemaah masjid memarkir kendaraannya disana.

Pembina rohis ini memberi kunci bagaimana jalinan silaturahmi ini tidak pernah putus. Malah semakin hari, bisa semakin erat. Sertu Yudi Mulyadi mengatakan, kuncinya adalah rasa saling butuh dan saling memiliki satu sama lain. Sehingga, dengan begitu terciptalah keharmonisan dan kerukunan yang selama ini sudah mereka rasakan.

Baca Juga: Supian Suri Beberkan Fungsi Setda dalam Pemerintahan di Depok : Ibarat Dirigen

"Intinya, jangan egois. Harus punya rasa saling membutuhkan. Dengan begitu, kita akan terus merasa terikat dan susah untuk dilepas," tandas Sertu Yudi Mulyadi sambil menyuruput habis teh botolan yang sedari tadi dia pegang. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X