Pukul 13:00 WIB, Sertu Yudi Mulyadi sudah kembali. Duduk menyenderkan badan, lalu menggamit donat di atas meja. Toleransi antara Masjid Jami Ahmad Yani dan Gereja Oikumene Mahanaim masih berlanjut.
Baca Juga: Ponsel Pelajar di Depok Dibawa Kabur Ojek Online Gadungan, Begini Modusnya
"Waktu Idul Adha tahun lalu, kami kekurangan petugas untuk berjaga di depan, akhirnya pengurus gereja yang datang bantu kita," ucap Sertu Yudi Mulyadi.
Pengurus masjid turut memberikan dading kurban kepada jemaah gereja. Harmonis sekali.
"Sebagai ungkapan terima kasih dan memang rasa persaudaraan yang kuat, kita bagi juga lah ke depan," jelas Sertu Yudi Mulyadi sambil sedikit tersenyum.
Tidak lama ponselnya berdering, obrolanpun berhenti sejenak. Sertu Yudi Mulyadi asyik berbincang dengan kawannya. Beberapa menit kemudian, dia melanjutkan ceritanya.
Baca Juga: Harap Tunggu! Kali Baru Cimpaeun di Perbatasan Depok dengan Bogor Segera Dinormalisasi
"Saya ingat, waktu hendak Natal, kami pengurus masjid ikut menyapu bagian depan gereja," kata Sertu Yudi Mulyadi sambil memainkan ponselnya.
Ada cerita lainnya. Saat itu di masjid maupun di gereja sedang ada kegiatan. Pihak masjid hanya menggunakan pengeras suara dalam saja, karena tidak ingin mengganggu jemaah gereja. Sama hal nya dengan pihak gereja, mereka pun hanya memakai pengeras suara dalam.
"Saya lupa deh waktu itu ada acara apa. Tapi yang jelas kita sama sama punya kegiatan dan kita sama sama tak mau menyalakan speaker luar, karena takut mengganggu," tutur Sertu Yudi Mulyadi.
Saat Natal dan Paskah, pihak masjid memberikan ruang untuk para jemaah gereja yang ingin parkir di halaman Masjid Jami Ahmad Yani. Begitupun sebaliknya, ketika Bulan Ramadan, pihak gereja membuka lebar pintu gerbangnya untuk para jemaah masjid memarkir kendaraannya disana.
Pembina rohis ini memberi kunci bagaimana jalinan silaturahmi ini tidak pernah putus. Malah semakin hari, bisa semakin erat. Sertu Yudi Mulyadi mengatakan, kuncinya adalah rasa saling butuh dan saling memiliki satu sama lain. Sehingga, dengan begitu terciptalah keharmonisan dan kerukunan yang selama ini sudah mereka rasakan.
Baca Juga: Supian Suri Beberkan Fungsi Setda dalam Pemerintahan di Depok : Ibarat Dirigen
"Intinya, jangan egois. Harus punya rasa saling membutuhkan. Dengan begitu, kita akan terus merasa terikat dan susah untuk dilepas," tandas Sertu Yudi Mulyadi sambil menyuruput habis teh botolan yang sedari tadi dia pegang. ***
Artikel Terkait
Nyakin Engga Mau Camping di Tempat Wisata ini? Fasilitasnya Lengkap Tersedia Wifi dan Listrik, Ditambah Viewnya Dijamin Bikin Jatuh Cinta!
Parkir di Bahu Jalan Raya Tanah Baru Depok Dilarang! Tanam Pohon Biar Hijau
Fasilitas Taman Secawan Depok Ditambah Air Mancur, JPO Sengaja Ditutup Sementara
Ponsel Pelajar di Depok Dibawa Kabur Ojek Online Gadungan, Begini Modusnya
Harap Tunggu! Kali Baru Cimpaeun di Perbatasan Depok dengan Bogor Segera Dinormalisasi
Upaya Kelurahan Jatijajar Depok Manfaatkan Sampah Rumah Tangga : Kurangi Limbah, Komposi Sampah Pakai Maggot
Polres Depok Cek Kesehatan PPK Sukmajaya, Begini Hasilnya
Pengamat Politik Endus Indikasi Kecurangan Perkara KPU Depok Tunda Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Begini Respon Parpol di Depok
Catat! Wisata Air Terbaru Bogor Aquagame, Gelar Promo Tiket Lebih Murah Rp55.000, Ini Syaratnya!
Tempat Wisata di Bogor Ini Bikin Betah, Bisa Camping, Glamping dan Berendam di Kolam Pemandian Air Panas Auto Enggak Mau Pulang