Minggu, 21 Desember 2025

Toleransi di Masjid Jami Ahmad Yani dan Gereja Oikumene Mahanaim, Terlibat Saat Idul Adha, Natal, Paskah, dan Ramadan : Bagian 3

- Jumat, 1 Maret 2024 | 06:00 WIB
Masjid Jami Ahmad Yani Divisi Infanteri 1 Kostrad, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Selasa (27/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)
Masjid Jami Ahmad Yani Divisi Infanteri 1 Kostrad, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Selasa (27/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Toleransi beragama merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan bagi seluruh umat beragama. Tidak peduli apapun agama yang dianut, masyarakat harus saling menghargai satu sama lain. Sikap toleransi yang tinggi dapat meminimalisir terjadinya konflik antar umat beragama sekaligus mempererat tali persaudaraan antar umat manusia.

Senandung pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW melantun merdu dari pengeras suara di Masjid Jami Ahmad Yani, siang itu. Sejumlah pria menata sajadah dan karpet untuk persiapan salat. Di pojokan tempat wudu, pria paruh baya menyapu genangan air. Memastikan agar jemaah aman, agar tidak terpeleset. 45 menit lagi, Salat Jumat dimulai.

Baca Juga: Pemandangannya Bikin Gak Bisa Berpaling! Tempat Camping ini Fasilitasnya Lengkap Banget, Dekat Sama Curug dan Ada View Sunset!

Beberapa jemaah ada yang sudah datang. Menunaikan Sa;at Sunnah, kemudian memejamkan mata. Larut di dalam zikir.

Ayo anak anak jangan lari larian. Nanti jatuh. Sudah wudu belum, kalau belum segera ambil wudu dulu,” tutur seorang pria dengan balutan kemeja koko warna krem.

Belum pak. Iya nanti dulu. Kami mau jajan dulu di depan,” sahut seorang anak, sembari berjalan cepat keluar dari dalam masjid bersama tiga temannya.

Pukul 12:05 WIB. Muazin melantunkan azan. Merdu sekali. Suasana Masjid Jami Ahmad Yani mulai ramai. Parkiran motor juga sudah sesak.

Baca Juga: Dorong Kebangkitan Digital Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison Gandeng Huawei Kembangkan Inovasi Berbasis AI

Banyak pula pedagang yang berhenti dan memarkir gerobaknya di depan pagar. Anak anak memakai peci dan sarung, berjalan bersama ayah mereka. Sambil berbincang dan berpegangan tangan, mereka mulai memasuki gerbang.

Hari makin siang, halaman masjid semakin penuh dengan banyaknya mobil dan motor. Dari seberang jalan, ada sesosok pria yang melambaikan tangan.

Parkir disini saja pak," kata si pria tadi.

Baca Juga: Pengamat Politik Endus Indikasi Kecurangan Perkara KPU Depok Tunda Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Begini Respon Parpol di Depok

Sertu Yudi Mulyadi menghentikan perbincangan. “Sudah azan. Saya Salat Jumat dulu ya. Nanti kita lanjutkan ngobrolnya,” terang Sertu Yudi Mulyadi.

Selang 10 menit, seragam loreng kebanggannya, sudah berganti menjadi kemeja koko krem. Lengkap dengan peci hitam dan sajadah merah, dia segera pergi ke masjid.

Saya jalan dulu ya,” ucap Sertu Yudi Mulyadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X