RADARDEPOK.COM-Usaha kue kering menjadi salah satu yang eksis dan menjamur, terutama di setiap bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Geliat bisnis begitu santer terlihat dibanyak usaha rumahan diberbagai wilayah, termasuk Kota Depok.
Laporan : Andika Eka Maulana
Ada banyak usaha kue kering di Indonesia, yang semakin lama semakin berkembang. Salah satu diantaranya yang cukup eksis adalah usaha kue kering milik pasangan suami istri Rafiq Balafif dan Afrida Roesmawati, dengan label Kue Kacang Bu Odeh.
Baca Juga: PD PGM Indonesia Kota Depok 2024 - 2025 Resmi Dilantik : Ini Tiga Pesan Penting yang Patut Dicermati
Saat ini, usaha Kue Kacang Bu Odeh yang baru di mulai sekitar 2020, untuk pendistribusianya sudah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini berkat jumlah permintaan yang cukup banyak.
Sehingga, omzet yang ia dapat saat ini tak tanggung-tanggung jumlahnya, bisa mencapai Rp300 juta, bahkan Rp500 juta perbulan. Dengan hanya mengandalkan sekitar 40 pegawainya.
Namun, usaha ini mampu bertahan dari awal berdiri hingga sekarang dengan sepak terjang yang bisa dikatakan tidak mudah. Perjalanan panjang, kesabaran, semangat pantang menyerah sudah ia lakukan semua.
Pasangan suami istri ini memang memiliki geliat usaha kuliner yang tinggi. Sebab, berdasarkan pengalamanya keduanya pernah bekerja di salah satu restoran yang terletak di Amerika Serikat.
“Dulu saya dengan istri saya memang bekerja disana, saya menjadi chef di restoran Amerika, cukup lama,” kata dia saat di wawancarai tim Harian Radar Depok.
Karena timbul rasa khawatir dengan pergaulan anak-anaknya yang tidak sehat di Amerika Serikat. Akhirnya, memutuskan untuk pulang ke Indonesia untuk membuka usaha kuliner, sesuai dengan pengalaman yang dimilikinya.
Lalu, sepulangnya dari Amerika Seruikat, sang istri membuka usaha ayam geprek dengan menyewa otlet di wilayah Sukatani, Kecamatan Tapos, yang juga tak jauh dari rumah pribadinya dan rumah produksinya.
Tak berjalan lama, usaha ayam gepreknya tersebut harus terhenti ditengah jalan akibat dilanda Covid-19. Sehingga, usaha pertamanya di Indonesia menjadi gulung tikar dan membuat dirinya berfikir ulang dalam menjalankan usahanya.
Mulanya dalam membuat usaha kue kering tersebut, dikarenakan sang istri Afrida Roesmawati menerima tawaran pembuatan kue kacang dari salah seorang yang ia kenal. Sehingga berlanjut hingga orderan membludak.