RADARDEPOK.COM - Perjalanan Sanggar Kartiko Budoyo belum tuntas. Nyatanya, sanggar yang baru terbentuk belum satu tahun itu, masih memiliki proses yang panjang dalam memperjuangkan kelestarian seni tradisional Jawa di lingkup masyarakat, yang mencakup kesenian karawitan dan pedalangan.
Setelah Sanggar Kartiko Budoyo mendapatkan seperangkat alat gamelan dari salah satu aspirasi anggota dewan Kota Depok. Musyawarah akhirnya dilakukan oleh masyarakat setempat, guna menaruh alat-alat gamelan tersebut.
Baca Juga: Terus Menjangkau Kecantikan Kaum Hawa, Inner Salon Muslimah Kini Hadir di Kalimulya
Tak hanya sebagai ruang penyimpanan saja, musyawarah yang dilakukan juga untuk menyepakati wadah atau tempat latihan, terkhusus bagi para penggiat seni tradisional berupa karawitan dan pedalangan di Sanggar Kartiko Budoyo.
Kini, Sanggar Kartiko Budoyo bermarkas di Sekretariat Karang Taruna Unit RW7 atau Balai Warga RW7, yang bertempat di Perumahan Pancoranmas Permai, Jalan Nam-nam Raya, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoranmas.
Baca Juga: Semprot Menhub soal Perbaikan Tol Bocimi, Mulyadi: Kami Catat September Difungsikan
Musyawarah tersebut melibatkan tokoh masyarakat, beserta pengurus RT dan RW yang ada di Perumahan Pancoranmas Permai RW7 Mampang. Di samping itu, musyawarah yang dilakukan juga dimaksudkan untuk membentuk susunan kepengurusan Sanggar Kartiko Budoyo, yang saat ini dinahkodai Sri Handoyo.
“Sanggar Kartiko Budoyo pada akhirnya hadir di lingkup masyarakat pada Desember 2023,” ungkap salah satu pendiri Sanggar Kartiko Budoyo Sulistyanto.
Setelah sanggar penggiat seni karawitan dan pedalangan tersebut muncul di permukaan. Akhirnya, pengurus sanggar menentukan jadwal latihan sekaligus menentukan pelatih yang mumpuni, guna memberikan pelatihan yang maksimal kepada para anggota nantinya.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Apresiasi Universitas Gunadarma Sebagai Kampus Pertama yang Masuk IKN
"Kami juga menentukan iuran bagi para anggota yang ingin berlatih karawitan dan pedalangan, senilai Rp50 ribu perbulan untuk satu anggota," kata Sulistyanto.
Anggota Sanggar Kartiko Budoyo ini awalnya merupakan warga sekitar RW7 Mampang saja. Namun, malang melintang berjalannya waktu, setelah bulan kedua sanggar teresebut terbentuk, akhirnya peminat seni karawitan dan pedalangan yang bergabung berasal dari RW lain di Kelurahan Mampang.
"Ditotalkan saat ini sudah ada 25 anggota yang tercatat. Ada juga yang berasal dari RW lain di Kelurahan Mampang. Penyebaran informasi soal Sanggar Kartiko Budoyo ini, kami lakukan dari mulut ke mulut," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua RW7 Mampang tersebut.
Latihan karawitan dan pedalangan yang dilakukan di Sanggar Kartiko Budoyo, dilaksanakan secara rutin tiap Sabtu dan Minggu, dengan jam latihan yang dilakoni dari pukul 14:00 WIB hingga 17:30 WIB.