feature

Mulianya Hati Dharmawansya, Driver Ojek Online : Boncengkan Kakek dan Jenazah Cucu di Makassar selama Satu Jam Lebih

Jumat, 21 Juni 2024 | 11:35 WIB
TAK MAMPU BAYAR AMBULANS: Dharmawansya mengantar kakek yang menggendong jenazah cucunya (15/6). (DOKUMEN JAWAPOSGRUP)

Baca Juga: Wajib Mampir Kalau Lagi Liburan ke Bandung, Cafe dan Resto Tengah Hutan sekaligus Bisa Berendam di Pemandian Air Hangat

Manajemen RSUP dr Tadjuddin Chalid menjelaskan, bayi itu dirujuk dari RS Batari Siang Pangkep pada Sabtu dini hari pukul 01.13 Wita. Bayi warga Pulau Sarappo, Kelurahan Mattiro Langi, Kecamatan Laikang Tupa’ Biring, Kabupaten Pangkep, tersebut diantar bidan dan kakeknya.

”Pasien dirujuk dari rumah sakit di Pangkep dalam kondisi BBLR (bayi yang lahir dengan berat badan kurang, Red) dan RDN (respiratory distress of newborn, merupakan sekumpulan gejala gangguan napas pada bayi baru lahir dengan tanda-tanda takipnea, grunting, retraksi dada, napas cuping hidung, dan sianosis). Pasien kemudian diberi tindakan berupa pemasangan ventilator,” papar Hukormas RSUP dr Tadjuddin Chalid Makassar Hasmayanti.

Namun, setelah mendapatkan penanganan medis, pasien meninggal di ruang perawatan bayi (NICU) pada pukul 09.47 Wita Sabtu lalu. Sesuai standar operasional prosedur, pihak RSUP kemudian membawa pasien ke pemulasaraan jenazah.

Baca Juga: Berebut Rekomendasi PPP, 12 Nama Jalani Fit and Proper Test Calon Bupati Bogor

Hasmayanti menjelaskan, ambulans yang tersedia di RS untuk mengangkut pasien yang perlu dirujuk ke RS lain. Sementara untuk pengangkutan jenazah, pihak RS bekerja sama dengan pihak ketiga. Petugas, kata dia, telah menawarkan mobil jenazah mitra RS. Hanya, sang kakek menyatakan tidak mampu.

Herman, salah seorang petugas Instalasi Forensik dan Pemulasaraan Jenazah RSUP dr Tadjuddin Chalid yang bertugas saat itu, kemudian berkoordinasi dengan sang kakek. Herman yang kemudian mencari ojek dan mengongkosi dengan uang pribadi. ”Kami berkomitmen membenahi dan memperbaiki kualitas pelayan rumah sakit agar dapat membantu pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali," katanya.

Sekitar pukul 10.15 Wita, jenazah bayi pun akhirnya dibawa sang kakek menuju Pangkep dengan diboncengkan Wawan. ”Kami memohon maaf. Kami akan memaksimalkan upaya untuk memperbaiki keadaan dan meningkatkan kenyamanan dalam pelayanan kami sebagai penyedia jasa kesehatan," tutur Hasmayanti.

Baca Juga: Jalan Abdul Wahab Depok Berhias Sampah : Aparatur Kelurahan Kedaung Siapkan Solusi

Wawan pun mengantarkan kakek dan jenazah cucunya sampai ke RSUD Pangkep. ”Saya tulus ingin membantu kakek itu karena pernah merasakan dalam posisinya,” kata dia.

Tapi, orang-orang tetap bertanya kepadanya tentang bagaimana sehabis mengantar jenazah. Tentang satu jam lebih, kembali mengutip Sapardi dari puisi yang sama, ”kenangan pada sebuah gua yang menjadi sepi tiba-tiba”.***

Halaman:

Tags

Terkini