RADARDEPOK.COM - Setelah melanjutkan pengobatan ARV TLD, Nabil perlahan mulai menunjukkan kemajuan kesehatan. Kini, Nabil tidak hanya kembali sehat tetapi juga aktif terlibat dalam organisasi peduli HIV. Dalam perannya sebagai pendukung sebaya, Nabil secara rutin memberikan dukungan dan edukasi kepada teman-temannya yang juga hidup dengan HIV.
Awalnya, Michael Thomas atau Nabil merasa takut dan cemas. Namun melihat banyak influencer dan teman-teman yang berani berbicara secara terbuka dan memberikan motivasi di media sosial, seperti TikTok, membantu mengubah pandangannya.
Baca Juga: IJTI Pokja Wartawan Depok Juara Umum Journalist Fest 2024
"Banyak dari mereka berani speak up, jadi dari situ saya mikir kenapa harus takut. Toh juga sampai sekarang masih sehat-sehat aja," ucap Nabil.
Nabil juga merasa terinspirasi oleh teman-teman yang telah lama hidup dengan infeksi tetapi tetap sehat dan aktif. Melihat bagaimana mereka menjalani kehidupan normal tanpa kekhawatiran berlebihan membantunya mengatasi rasa takut.
"Terus saya juga melihat teman-teman ODHIV, tapi mereka bertahun-tahun masih hidup, aktif dan produktif" tutur Nabil.
Selain itu, Nabil melihat peluang dalam pekerjaan sosial sebagai pendukung sebaya, di mana dia bisa mendapatkan penghasilan sambil berkontribusi pada masyarakat.
"Waktu itu liat temen yang jadi pendukung sebaya (PS) kok kayaknya enak ya. Kita kerja sosial tapi digaji juga, ditambah saya bisa membantu teman-teman ODHIV," beber Nabil.
Setelah mengirimkan banyak lamaran pekerjaan, Nabil akhirnya diterima di berbagai tempat seperti Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) dan Yayasan Indonesia Mengabdi (YIM). Namun, Nabil memilih bergabung dengan Jaringan Indonesia Positif (JIP) karena ingin mendalami pengetahuan tentang HIV dan TB.
"Saya ingin menggali lebih dalam lagi tentang HIV dan TB, makanya kenapa saya masuk di JIP saja," ungkap Nabil.
Baca Juga: Mantab! Imam Budi Hartono Siap Wujudkan Depok Sebagai Kota Sehat
Di JIP, Nabil menemukan lebih dari sekadar pelatihan tentang HIV dan TB. Program di JIP juga mencakup pelatihan mengenai berbagai topik seperti KUHP, kebijakan, dan kekerasan seksual berbasis elektronik (KSBE).
"Jadi kalau di JIP kita tidak cuma diedukasi tentang TB dan HIV saja, tetapi yang lain juga," kata Nabil.
Nabil merasa JIP adalah tempat yang nyaman untuk pengembangan dirinya dan menyebutkan bahwa sejak bergabung pada tahun 2023, dia merasa lebih termotivasi dan terinspirasi oleh teman-teman di sekitarnya.