RADARDEPOK.COM - Setelah menjalani rangkaian perjalanan spiritual panjang sebagai titik balik dan bekal dalam menjalankan kehidupanya hingga saat ini, membuat Kolonel Inf Iman Widhiarto bisa mengkombinasikan antara kecerdasan, intelektual, emosional dan spiritual.
Bekal inilah yang selalu dibawa selama ia berkarir di tubuh TNI, mulai dari mengikuti pendaftaran Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) hingga saat ini bisa menjabat sebagai Dandim 0508 Depok.
Setelah lulus di SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah. Kolonel Inf Iman Widhiarto lantas langsung mendaftar di Akabri yang saat ini dinamakan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1998.
“Bahkan, tak hanya Akmil saya yang ia daftar saat itu. Seleksi penerimaan mahasiswa baru di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai opsi jika tak diterima sebagai TNI,” terang Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Namun, berkat doa dan kerja kerasnya semua seleksi dan tes yang ia jalani bisa keterima dengan mulus. Termasuk Akabri yang hanya menjalani satu kali seleksi saja. Tentunya hal ini menjadi sebuah kebanggan baginya dan orang tuanya.
Setelah lolos Akabri, Kolonel Inf Iman Widhiarto mulai menjalani hidup sebagai taruna, untuk digembleng dan diajarkan menjadi seorang pemimpin, dengan kedispilinan tinggi selama empat tahun.
Hingga lulus pada 2001, Kolonel Inf Iman Widhiarto mendapatkan penempatan pertamanya di Provinsi Aceh. Saat itu, Aceh sedang menjadi sebuah wilayah rawan konflik dimana ada Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca Juga: Tampil Beda! Pendaftaran Imam dan Ririn Diiringi Doa 1.000 Anak Yatim dan Konvoi Vespa Oranye Kuning
Tentunya, hal itu sempat menjadi polemik antara dirinya dan kedua orang tuanya, yang khawatir saat penempatan pertama tersebut. Namun, berkat pejalanan spritual yang sudah dijalani sebelumnya, membuat Kolonel Inf Iman Widhiarto dapat meyakinkan kedua orang tuanya, bahwa ia bisa sukses di penempatan pertamanya. Yakni, dengan percaya dengan pertolongan Allah SWT yang tak terbatas.
“Saya bilang ke ibu saya gini ‘saya mengucapkan terima kasih kepada ibu, mau mengupayakan agar saya tidak ditempatkan di Aceh, Cuma saya takut ridhonya Allah itu saya di Aceh’,” tutur Kolonel Inf Iman Widhiarto.
Kolonel Inf Iman Widhiarto menyampaikan, walupun Aceh saat itu terkenal sebagai wilayah konflik, jika Allah STW senantiasa melindungi bisa selamat. Maka Dirinya yakin bisa sukses disana.
“Apa yang terjadi pada saya, itu tidak terlepas dari tak terlepas serangkaian perjalanan spiritual yang saya jalani,” kata Kolonel Inf Iman Widhiarto.