RADARDEPOK.COM-Jalan H Bona, RT5/8, Kelurahan/Kecamatan Limo, Kota Depok, menjadi salah satu titik lokasi di mana masyarakat bisa menemukan banyak keturunan Tionghoa. Tiap tahunnya, masyarakat di sana selalu menyiapkan segala sesuatunya dengan meriah untuk menyambut Tahun Baru Imlek.
Laporan : Aldy Rama
Tahun Baru Cina atau yang biasa disebut Tahun Baru Imlek pada tahun ini jatuh pada 29 Januari. Tinggal menghitung hari, perayaan bagi Tionghoa atau umat beragama Konghucu akan merayakannya.
Baca Juga: Hujan-Hujan Gini Enaknya Makan Mie Bangladesh Viral yang Creamy dan Pedas, Wajib Coba!
Warga setempat menyebutnya Gapura Imlek. Di lokasi ini, masyarakat setempat selalu merayakan Tahun Baru Imlek secara rutin tiap tahun. Bahkan, ini sudah menjadi tradisi sejak tahun 90-an dan tetap dilestarikan sampai saat ini.
Namun sayangnya, Harian Radar Depok belum menemukan berbagai pernak pernik ala Tionghoa yang menghiasi sepanjang jalan tersebut, saat menyambangi lokasi pada Rabu (22/1).
Karena berbagai pernaik pernik khas Tionghoa itu akan dipasang pada h-3 atau h-2 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek. Pernyataan itu diungkapkan oleh Ahmad Suherman selaku Ketua RT5/8 Limo.
“Perayaan Tahun Baru Imlek di sini sudah biasa dilakukan tiap tahun. Ini sudah ada sejak turun temurun. Karena bisa dikatakan, warga di sini 50 persen keturunan Tionghoa,” ungkap Ahmad Suherman.
Biasanya, sebelum warga merapat ke pusat perayaan di Gapura Imlek, warga biasanya ziarah ke makam keluarganya lebih dahulu di Makam Keluarga Tionghoa. Lokasinya hanya beberapa meter dari Gapura Imlek.
Setelah berziarah, warga biasanya silaturahmi mengunjungi rumah tetangga dan saudara-saudaranya. Setelah itu acara berlanjut dengan silaturahmi ke rumah-rumah warga sekitar yang berbeda keyakinan.
“Ibaratnya kalau dalam islam itu tuh seperti perayaan lebaran Idul Fitri. Ziarah ke makam, silaturahmi ke tetangga, saudara, dan silaturahmi dengan masyarakat lainnya,” beber Ahmad Suherman.
Setelah berziarah dan silaturahmi, kemudian acara dilanjut dengan berbagai hiburan di Gapura Imlek pada penghujung acara. Seperti cokek (penampilan musik tradisional ala Tionghoa), yang diselingi dengan tari-tarian tradisional maupun modern.
“Ini menjadi tradisi tahunan, khususnya di lingkungan RT5/8 Limo yang memiliki darah keturunan Tionghoa,” demikian Ahmad Suherman menandaskan.***