RADARDEPOK.COM - Di tengah padatnya Kota Depok sebagai penyangga Ibu Kota Jakarta. Ternyata, masih ada tanah yang luas dengan ditumbuhi ribuan pepohonan yang bisa menyuplai banyak oksigen bagi sebagain masyarakat Kota Depok.
Laporan : Andika Eka Maulana
Tak besar dan juga tak ada yang spesial dari gerbang utama Studio alam Televisi Republik Indonesia (TVRI), di Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok. Hanya ada jalan tanah yang berbatu dan plang kecil yang memberikan nama tempat tersebut.
Tak hanya memiliki tanah yang cukup luas, Studio Alam juga berdampingan dengan sebuah situ yang di kelola Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Bawat (Jabar). Hal itu menambah keasrian wilayah tersebut.
Baca Juga: Berkenalan dengan Komunitas Sosial The Regag’s (3-Habis) : Donasi Anak Papua
Lahan yang awalnya digunakan sebagai tempat pengambilan gambar acara TVRI ini sekarang menjadi dibuka bebas untuk seluruh masyarakat dan bisa digunakan untuk berbagai acara.
Pada awalnya, lahan seluas 28 hektar tersebut hanyalah hutan belantara. Sekitar tahun 1980 barulah TVRI mulai mengelola kepentingan pembuatan acara TV atau pembuatan film di tempat outdor.
“Studio Alam TVRI tersebut diresmikan pada 1985 oleh ibu Tien Soeharto,” ucap Pelaksana Lapangan Studio Alam TVRI, Yadih Hidayat, Selasa (20/6).
Baca Juga: Upaya RW14 Curug Tingkatkan Produk Pertanian, Maksimalkan Pemanfaatan Pupuk dan Media Tanam Organik
Sebagai tempat pengambilan gambar untuk kepentingan TV, didalam Studio Alam sendiri tidak hanya hutan belantara. Tetapi juga terdapat rumah-rumah adat atau rumah jadul yang digunakan sebagai tempat syuting.
“Rumah tersebut dibuat jadul agar saat pengambilan gambar terlihat seperti masanya, dan sampai sekarang rumah tersebut masih ada,” ujar dia.
Penggunaan studio alam tersebut juga tidak hanya digunakan TVRI saja. Bahkan, stasiun TV lain juga boleh menggunakan tempat tersebut untuk kepentingan perusahaanya.
Baca Juga: Berkenalan dengan Komunitas Sosial The Regag’s (2) : Terjun Saat Darurat Covid 19
“Umumnya TV mengambil untuk membuat film kolosal, seperti Jaka Tingkir dan lain-lain,” ungkap dia.
Tak ada peraturan khusus dalam mengunakan Studio Alam. Hanya saja, semua harus tetap menjaga kelestarian alam di lingkungan tersebut.