feature

Rustendi, Si Penjaga Portal Penyebrangan Kereta di Depok : Perempuan Kebaya Hijau, Honda Jazz Nyaris Tertabrak

Jumat, 3 Februari 2023 | 09:30 WIB
KERETA : Penjaga portal kereta, Rustendi sedang menjaga pengendara dari kereta yang melintas, Kamis (2/2). (Audie Salsabila Hariyadi/Radar Depok )

Mengabdi pada warga RW3 Gang Kembang Ratu Jaya, melawan ngantuk dan ketakutan. Rustendi sudah terbiasa dengan suara lantang kereta melintas serta angin kencang yang ditimbulkannya. Inilah cerita singkat penjaga portal kereta, Rustendi.

Laporan : Audie Salsabila Hariyadi

RADARDEPOK.COM, Tut... tut... Kereta dari arah Jakarta menuju Bogor melintas dengan cepat. Sebelumnya dengan sigap dua penjaga, salah satunya bernama Rustendi, siap siaga menjaga warga dan para penyebrang jalur kereta api agar tetap aman. Dia bersama rekannya saling bergantian menutup jalur penyebrangan dengan cara menarik katrol portal.

Bang, pesan baksonya dua mangkok ya. Yang satu minya campur, satunya lagi bihun saja. Dua-duanya pedas dan bakso urat,” ujar Rustendi, setelah menuntaskan pekerjaannya seraya menghampiri tukang bakso gerobak.

Baca Juga: Pelaku Pembunuh Berantai: Nyesel, Sekarang Saya Mau Taubat

Oke, siap pak. Nanti diantar ke pos,” ucapnya yang masih memasak pesanan pelanggan sebelumnya.

Pria 42 tahun ini, melakukan pekerjaannya selama kurang lebih 20 tahun. Bermula dari warga RW3 Gang Kembang Ratu Jaya, yang mencari penjaga portal perlintasan kereta, kemudian dipercayalah dia sebagai penjaga portal hingga sekarang. Dia pun juga dengan senang hati menjalaninya dan tidak akan berpindah haluan pada pekerjaan ini.

Baca Juga: Ratusan Relawan Novi Anggriani Siap Ramaikan Perayaan HUT ke-15 Gerindra di Depok

Jadwal jaga pagi dari subuh. Pukul 03.30 WIB lalu pulang pukul 17:00 WIB. Kalau jaga malam, dari pukul 17:00 WIB sampai pukul 03:30 WIB. Saya punya teman tiga orang yang gantian berjaga juga. Kita masing-masing dapat dua hari jaga, sehari libur,” katanya saat menyantap semangkuk bakso dengan nikmat, Kamis (2/2).

Lelaki yang tinggal di Rawa Indah, Pondok Terong itu mendapatkan pendapatannya lewat swadaya warga RW3. Gaji sebesar Rp600 ribu itu, dihitung dari warga yang memiliki motor dan mobil. Motor dikenai biaya Rp5 ribu sementara mobil Rp10 ribu per bulan.

Baca Juga: Pemotor di Cikarang Jatuh Tersenggol Kendaraan Lain Kemudian Terlindas

Sedangkan untuk pendapatan dari kendaraan yang menyebrang tidak menentu. Minimal dalam sehari dapat Rp100 ribu. Maksimal bisa mencapai Rp300 ribu. Itupun kalau dia bersama rekannya, harus dibagi dua agar adil. Hal tersebut tidak membuat Rustendi mengeluh karena dia merasa senang dibantu oleh rekannya.

Kendalanya kalau hujan sama kendaraan itu macet dan mogok di tengah jalan perlintasan. Kalau hujan deras, kereta gak keliatan dari jauh. Kalau macet, apalagi mogok. Itu ribet banget ngaturnya di waktu yang sempit. Tapi selama ini, Alhamdulillah tidak ada kecelakaan,” ceritanya selesai menghabiskan bakso.

Baca Juga: Cegah Tawuran, Pelajar Kota Bekasi yang Membolos Bakal Ditindak

Dia pernah beberapa kali mengalami kejadian tidak terduga bahkan aneh. Dimulai dari pertama kali dia berjaga. Rustendi sempat disambut oleh makhluk tak kasat mata bagi khalayak umum. Sosok itu seingat dia memakai kebaya berwarna hijau dan duduk di bangku sebelah dirinya. Diam mematung dengan wajah pucat. Rustendi merasa santai dan melanjutkan pekerjaannya seperti biasa.

Halaman:

Tags

Terkini