Kemudian, sambung dia, keterlibatan dalam pembelajaran kurikulum merdeka mandiri berbagi ini, SMK An-Nur melibatkan dunia industri. Sebagai upaya dari apapun yang dipelajari oleh siswa di sekolah, selepas kelulusan nanti mereka dapat menerapkannya di dunia industri.
Baca Juga: 5 Cemilan Kekinian di Depok yang harus Kamu Coba, Enaknya Kebangetan!
“Perbedaan penerapan kurikulum sebelumnya, dengan kurikulum yang sekarang ini cukup berbeda jauh. Karena di sini kami lebih menekankan kepada siswa sebagai fokus pembelajaran. Jadi, siswa itu maunya seperti apa dalam pembelajaran itu kami yang fasilitasi,” terang Latif.
Jadi, sambung dia, semuanya pembelajaran yang dilakukan itu tergantung dari kemauan atau kehendak siswa itu sendiri, artinya tidak ada lagi pemaksaan dari tenaga pengajar kepada para siswa untuk belajar.
“Ambul contohnya, ketika siswa belajar matematika. Ketika siswa tersebut di jurusan pemasaran, maka yang dipelajari adalah matematika pemasaran, tidak semua matematika dipelajari, hanya disesuaikan dengan kebutuhannya saja,” jelas Latif.***
Artikel Terkait
Hadapi Kurikulum Merdeka, Tutor PKBM Ikuti Bimbingan Teknis
SMK Madya Terapkan Kurikulum Block Kemasan
Pondok Pesantren At Taqwa Mengamalkan Adab dan Ilmu Melalui Kurikulum
LKP Hadi Jaya Adakan Sosialisasi Kurikulum Pengasuh Anak dan Baby Sitter
Kurikulum Merdeka, atau Kurikulum Terjun Bebas?