Senin, 22 Desember 2025

Cegah Tawuran di Depok: Disdik Depok Bentuk Satgas, KCD Kemah Gabungan antar SMA

- Kamis, 20 Juni 2024 | 07:45 WIB
Pertemuan dalam membahas upaya pencegahan tawuran oleh Disdik dan MKKS Kota Depok di SMP Putra Bangsa, Rabu (19/6).ISTIMEWA (ISTIMEWA)
Pertemuan dalam membahas upaya pencegahan tawuran oleh Disdik dan MKKS Kota Depok di SMP Putra Bangsa, Rabu (19/6).ISTIMEWA (ISTIMEWA)

“Sekolah juga melakukan kegiatan juga harus sering memberikan kegiatan parenting kepada para siswa, dengan menghadirkan orang tua dan motivator, untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk mencegah terjadinya tawuran,” tutur dia.

Baca Juga: 14 ASN BPN Depok Dipindah-pindah Tugas, Kepala BPN Depok : Mutasi Hal Biasa

Siswa juga harus dilakukan layanan klasikal, dengan menggunakan sosiodrama. Yakni, dengan diperlihatkanya video tawuran, membuat poster, membuat madding terkait topic mengenai tawuran remaja.

Pada waktu tertentu pihak sekolah juga harus mendatangkan polisi untuk menjadi pembina dalam upacara dan memberikan amanat dan memberikan edukasi mengenai kenakalan remaja untuk mengingatkan siswa agar tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan sekolah maupun hukum.

Menggiatkan, ujar Sutarno dengan berbagai kegiatan keagamaan untuk memperkuat iman para siswa, sehingga tidak terpengaruh terhadap tindakan-tindakan negatif yang dilarang agama, seperti membaca Asmaulhusna, sholat berjamaah, sholat jumaat berjamaah di sekolah.

Baca Juga: Dikira Pampers Ternyata Mayat Bayi Mengapung di Kali Baru Depok, Si Pembuang Diselidiki Polisi

"Jika beragama non Islam biasanya melakukan persekutuan doa dan pemahaman Alkitab,” tutur dia.

Menurut Sutarno, yang harus dilakukan sekolah untuk mengatasi tawuran antar pelajar adalah dengan melakukan konfirmasi, karena apabila terjadi tawuran pihak sekolah akan mendapat informasi dari Bhabinkamtibmas atau dari polsek.

“Sehingga antara pihak sekolah dan pihak yang berwajib akan melakukan konfirmasi dan identifikasi,” ujar dia.

Lanjut dia, apabila sudah ada keterlibatan pihak yang berwajib, maka guru BK memanggil anak tersebut di polsek, kemudian pihak sekolah akan menghubungi dan memanggil orang tua.

Baca Juga: Wakil Walikota Imam Budi Hartono Salut, 15.000 Remaja Manfaatkan Layanan di Posmaja

“Di Polsek itulah guru BK, orang tua, dan pihak polsek melakukan bimbingan, arahan, nasehat kepada siswa dan mediasi bersama,” tutur dia.

Selain itu, Sutarno mengatakan, Disdik Kota Depok akan membentuk gerakan bersama berupa satuan tugas atau satgas gabungan pelajar Depok mendukung perdamaian dan kenyamanan belajar.

“Satgas tersebut akan diresmikan di 7 wilayah MKKS termasuk SMP negeri dan SMP swasta, pembentukan satgas akan dilakukan secara simultan atau beruntun,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah II Jawa Barat, Asep Sudarsono mengatakan, ia selalu mendukung usaha berbagai pihak, agar bisa bersama-sama menanggulangi tawuran pelajar, khusunya di Kota Depok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X