Dikatakan Tri Sakti Anggoro, kegiatan ini digelar setiap tahun, seminggu setelah selesai ibadah haji.
"Biasanya Kramat Ganceng atau sedekah bumi Kramat Ganceng diadakan setiap tahun seminggu setelah ibadah haji. Itu diadakan selama dua hari. Kebetulan saja tahun ini kita adakan Kamis dan Jumat," kata Tri Sakti Anggoro.
Tri Sakti Anggoro menjelaskan, Festival Budaya Sedekah Bumi Kramat Ganceng tampak sangat diminati masyarakat, baik warga setempat juga warga luar. Kegiatan ini merupakan tradisi masyarakat gabungan antara budaya Betawi dengan Sunda.
"Saya melihat antusias warga masyarakat hadir ke acara ini, menunjukkan suksesnya sebuah acara," kata Tri Sakti Anggoro.
Selain kegiatan arak-arakan, pada Kamis (27/6) masyarakat Pondok Ranggon juga menggelar tahlilan di makam Kramat Ganceng.
Tri Sakti Anggoro menyebutkan, Sedekah Bumi Kramat Ganceng juga diramaikan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Masyarakat yang menjual aneka makanan, minuman, aksesoris, fesyen, serta mainan anak-anak.
Selanjutnya Tri Sakti Anggoro menjelaskan, ada tiga pesan makna perhelatan kegiatan Sedekah Bumi Kramat Ganceng, pertama bersyukur kepada Allah SWT memberikan rejeki. Memberikan kehidupan, keberkahan, kedua sebagai tradisi dengan nilai-nilai yang diwariskan, terutama untuk menghargai orangtua.
"Menghargai para leluhur menyelenggarakan kegiatan tradisi turun-temurun, ini yang harus dilakukan anak muda bisa mencontoh bagaimana menghargai orangtua. Pesan ketiga adanya kegiatan ini ajang silaturahmi, karena kesibukan jarang bertemu dan seluruh warga bisa bertemu di sini," tandas Tri Sakti Anggoro.***
Artikel Terkait
Dua Legislator Terlibat Judi Online, Jumlahnya Beda dengan PPATK
Hasil Survei Warga Depok Puas: Imam Budi Hartono Lanjutkan Pembangunan Merata, Ini Hasilnya!
Pasport Kehendak Allah 1: Pergi ke Depan Ka’bah
Wartawan Sekeluarga Terbakar Diduga Akibat Pemberitaan Perjudian, Dewan Pers Minta Panglima-Kapolri Bentuk Tim Investigasi
Polda Jabar Tampik Salah Tangkap Pegi, Klaim Punya Tiga Alat Bukti dalam Lanjutan Praperadilan
Dedi Mulyadi Dampingi Keluarga Pegi di Persidangan
Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Aransemen Ulang Lagu Lawas “Pantun Jenaka” Arafiq di Pilkada Depok