Minggu, 21 Desember 2025

Intip Keseruan Sedekah Bumi Kramat Ganceng, Kecamatan Cimanggis Depok: Hujan Usai Arak-Arakan, Tanda Sedekah Bumi Diterima

- Kamis, 4 Juli 2024 | 10:15 WIB
Ketua Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD) wilayah Cimanggis, Tri Sakti Anggoro saat menghadiri Festival Sedekah Bumi Kramat Ganceng. (ISTIMEWA)
Ketua Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD) wilayah Cimanggis, Tri Sakti Anggoro saat menghadiri Festival Sedekah Bumi Kramat Ganceng. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM - Melestarikan Tradisi Budaya di wilayah Pondok Rangon yang terbagi menjadi dua wilayah, yakni Depok dan Jakarta. Masyarakat bersama Tokoh menggelar Festival Sedekah Bumi Keramat Ganceng.

Laporan : Agnesya Wianda

Pagelaran arak-arakan bersama tokoh masyarakat dan penyerahan kepala kambing yang ditanam di perbatasan antara Kelurahan Pondok Ranggon dan Harjamukti, Kota Depok menjadi pembuka Festival Sedekah Bumi Kramat Ganceng.

Festival Sedekah Bumi Kramat Ganceng berlangsung sukses dan meriah pada 27–28 Juni 2024 Cimnggis, Kota Depok.

Baca Juga: Pemkot Depok dalam Ajang Fashion Show PKBJ 2024 di Bandung : Kenalkan Wastra Indonesia Batik Depok Bermotif Belimbing

Turunnya hujan usai arak-arakan, setelah selesai acara dipercaya bahwa sedekah bumi ini diterima dan mendapat berkah.

Menurut Ketua Kumpulan Orang-orang Depok (KOOD) wilayah Cimanggis, Tri Sakti Anggoro, Kramat Ganceng merupakan peristiwa budaya yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Tradisi itu merupakan budaya peninggalan nenek moyang dan satu satunya tradisi kuno yang masih tersisa. Rangkaian kegiatannya yaitu tahlilan di makam Kramat Ganceng, santunan anak yatim, penanaman kepala kambing dan arak-arakan.

Baca Juga: Giat Bintang Preneur UMKM Depok di Beji : Bimbing Perempuan Terampil dalam Merias Diri

Tri Sakti Anggoro mengungkapkan, festival itu sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu sebagai simbol kerukunan dan budaya yang akan terus dilestarikan.

"Maka tradisi ini kita jaga karena kita lihat sendiri masyarakat di sini dua kampung, perbatasan masyarakatnya guyup, adem tentram," kata Tri Sakti Anggoro.

Konon, kata Tri Sakti Anggoro, setiap tahunnya saat agenda arak-arakan berlangsung pasti turun hujan.

"Memang itu benar. Mitos nya setelah arak-arakan itu hujan. Selain tentunya pengaruh musim. Kalo hujan kita seneng, artinya sedekah bumi kita diterima dan berkah," tutur Tri Sakti Anggoro, Jum'at (28/6).

Baca Juga: Hartati, Sang Koreografer, Seniman, dan Budayawan, Curahkan Suara Hati Melalui Karya : Bagian 3

"Karena warga di sini umumnya Islam, dan hujan itu lambang keberkahan ya. Jadi kira-kira kita di acara ini dapat keberkahan," kata Tri Sakti Anggoro.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X