Senin, 22 Desember 2025

Ancam Keberadaan Warung Kelontong Hingga Ritel Besar, Jam Operasional Ratusan Minimarket di Depok Perlu Dibatasi

- Senin, 25 November 2024 | 07:05 WIB
Penampakan dua minimarket di Jalan Sentosa Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya yang bangunannya saling bersebelahan. Hal ini disebakan menjamurnya bisnis ritel yang sudah melebihi jumlah ideal. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)
Penampakan dua minimarket di Jalan Sentosa Raya, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya yang bangunannya saling bersebelahan. Hal ini disebakan menjamurnya bisnis ritel yang sudah melebihi jumlah ideal. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

Baca Juga: Maling Gagal Nyolong di Minimarket Cinangka Kota Depok, Ternyata Ini Penyebabnya

Tidak hanya memberi contoh negatif dari sisi menjamurnya minimarket saat ini, Imaduddin Indrissobir mengungkapkan, terdapat sisi positif dari adanya minimarket yang bisa ditemukan hampir di setiap jalan besar.

"Menjamurnya minimarket itu memang buat konsumen ini jadi lebih memudahkan. Ditambah sekarang udah banyak delivery juga," ucap Imaduddin Indrissobir.

Selain kemudahan akses, banyak minimarket yang menawarkan diskon dan promo-promo khusus pada hari-hari tertentu, yang menjadi daya tarik tambahan bagi pelanggan. Minimarket juga memanjakan konsumen dengan kemudahan dalam menjangkau produk-produk yang dibutuhkan.

"Ini jadi nilai plus bagi konsumen, karena mereka bisa mendapatkan barang dengan harga lebih terjangkau," tutur Imaduddin Indrissobir.

Imaduddin Indrissobir mengungkapkan, selain memberikan manfaat bagi konsumen, keberadaan minimarket juga memiliki sisi positif lainnya, yaitu menyerap tenaga kerja di masyarakat sekitar.

"Kita jangan tutup mata. Keberadaan minimarket ini juga menyerap tenaga kerja dari sekitarnya," ucap Imaduddin Indrissobir.

Baca Juga: Pelaku UMKM Terancam, Ratusan Minimarket Kepung Depok : Pemkot Tak Bisa Berbuat Banyak, Ini Sebabnya

Menurut Imaduddin Indrissobir, kebijakan pemerintah dalam mengatur zonasi pengadaan minimarket bukanlah solusi utama, meskipun bisa memberikan beberapa dampak positif. Dia menambahkan, zonasi hanya berfungsi untuk memberikan jarak antara minimarket dan usaha lainnya, namun tidak mengubah kenyataan bahwa minimarket tetap mendominasi pasar.

"Minimarket tetap akan menggerus konsumen, itu sudah menjadi keniscayaan," kata Imaduddin Indrissobir.

Salah satu solusi yang disarankan adalah pembentukan koperasi antar pedagang, yang dinilai dapat memberikan banyak manfaat, baik dari sisi ekonomi maupun pengelolaan usaha. Menurutnya, dengan bergabung dalam koperasi, pedagang kelontong bisa mengakses sumber barang dengan harga yang lebih baik, karena membeli dalam jumlah besar.

"Jika keberpihakan pemerintah ada pada sektor UMKM, saya kira patut dipertimbangkan adanya koperasi untuk pedagang kelontong. Ke depannya, kooperasi ini bisa membantu untuk standarisasi harga, dan nantinya bisa juga mencakup insentif-insentif bagi anggotanya," lanjut Imaduddin Indrissobir.

Selain itu, kata Imaduddin Indrissobir, adanya pelatihan bagi para pedagang kelontong agar bisa berkompetisi dengan lebih baik dan memberikan kenyamanan bagi konsumen juga bagus untuk dilakukan.

Selain itu, kreativitas dari pelaku UMKM juga sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, kehadiran warung Madura yang buka 24 jam menjadi salah satu terobosan yang dapat meningkatkan daya saing pedagang kelontong.

Baca Juga: Maling Gasak Rp91 Juta dari Minimarket di Pengasinan Kota Depok : ATM Dibobol, Rokok Digondol

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X