Senin, 22 Desember 2025

Pengelolaan Sampah Kelurahan Cilangkap Depok Didukung 190 Pipa Biokompos, Begini Tujuannya

- Senin, 6 Januari 2025 | 09:00 WIB
Aparatur Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok saat menerima bantuan ratusan pipa biokompos, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)
Aparatur Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok saat menerima bantuan ratusan pipa biokompos, beberapa waktu lalu. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-Upaya mendukung pengelolaan sampah organik di tingkat rumah tangga, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos menerima bantuan ratusan unit pipa biokompos dari Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Depok.

Adapun, pipa biokompos dikenal juga dengan sebutan lubang sisa dapur (Losida) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan mendorong pengelolaan sampah secara mandiri.

Lurah Cilangkap, Teguh Santoso menjelaskan, sebanyak 190 unit pipa biokompos dibagikan kepada RT, RW, staf kelurahan, serta pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) untuk menjadi percontohan bagi warga.

“Jika RT/RW atau pengurus kelurahan sudah mempraktikkan pengelolaan sampah, warga akan lebih mudah mengikuti," jelas Teguh Santoso.

Baca Juga: Inovasi Kelurahan Cilangkap Depok Tanggulangi Sampah dengan Maggot dan Biokomposing, Ternyata Begini Cara Pengolahannya

Menurut Teguh Santoso, pipa biokompos tersebut digunakan untuk mengelola sampah organik rumah tangga. Dengan lokasi pemasangan disarankan dekat dengan dapur, sehingga memudahkan masyarakat membuang sampah organiknya

“Sampah-sampah rumah tangga yang bisa dimasukin ke losida, seperti sisa sayuran, kulit buah, dan pecahan telur,” ujar Teguh Santoso

Teguh Santoso mengatakan, sampah organik tersebut dimasukkan ke dalam lubang biokompos dan didiamkan selama 30 hingga 40 hari, hingga terurai menjadi pupuk kompos yang bisa digunakan untuk pertanian atau tanaman di sekitar rumah.

“Proses penguraian ini juga melibatkan cairan rendaman gula jawa untuk memastikan pupuk yang dihasilkan aman dan tidak menimbulkan panas yang dapat merusak tanama,” kata Teguh Santoso.

Baca Juga: Cocok Jadi Panutan! Ketua RW di Kelurahan Cilangkap Depok Ini Pakai Dana Pribadi Demi Cegah Banjir, Bongkar Pos RW Hingga Tinggikan Jembatan

Teguh menuturkan, dengan adanya pipa biokompos, warga Cilangkap dapat mengelola sampah organik di rumah tanpa mengurangi beban sampah di TPA Cipayung.

“Sampah organik yang sebelumnya dianggap sampah bisa menjadi pupuk yang bermanfaat, sehingga tidak perlu dibuang begitu saja,” tutur Teguh Santoso.

Teguh Santoso mengingatkan, selain menerima bantuan dari pemerintah, Kelurahan Cilangkap juga mendorong warga untuk membuat lubang biokompos secara mandiri dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas atau fasilitas yang disediakan pemerintah.

"Jika pengurus RT/RW atau staf kelurahan sudah menerapkan pengelolaan sampah dengan baik, warga akan lebih mudah mengikuti langkah mereka," tandas Teguh Santoso. ***

 Baca Juga: Sukseskan Program Makan Siang Presiden, TP PKK Kelurahan Cilangkap Depok Kunjungi Dapur Sehat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X