Dia juga mendesak agar Disdik Kota Depok segera menjelaskan mekanisme lelang, penunjukan penyedia, dan metode e-purchasing yang digunakan.
“Transparansi dalam pengadaan sangat penting. Tanpa pengawasan yang ketat, ada risiko besar terjadi pemborosan dan penyalahgunaan dana publik. Kami juga mendesak DPRD Kota Depok untuk aktif mengawasi, agar anggaran pendidikan digunakan secara optimal dan tepat sasaran,” tegas Fungsionaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Depok itu.
Baca Juga: Korban Kapolres Ngada Tiga Bocah Perempuan, Kasus Kekerasan Seksual, Dilaporkan Kepolisian Australia
Kritik ini datang sebagai respon atas temuan data dari SIRUP, yang menunjukkan adanya paket pengadaan dengan nilai tinggi, yang seharusnya dapat menunjang perbaikan fasilitas sekolah.
GP Ansor Depok berharap, dengan adanya penjelasan dan transparan dari Disdik, masyarakat dapat mengetahui dengan pasti alokasi dan penggunaan dana tersebut.
Dia menekankan, bahwa setiap rupiah yang dianggarkan harus benar-benar memberikan dampak positif, bagi peningkatan mutu pendidikan di Kota Depok.
Baca Juga: Awas Salah Beli! Minyakita Peracik di Depok Beredar di Jabodetabek, Tersebar Sejak Februari 2025
“Kewajaran dan transparansi penggunaan anggaran merupakan hak setiap warga. Kami berharap, melalui pengawasan bersama, anggaran pendidikan dapat digunakan secara efektif demi terciptanya pendidikan yang berkualitas dan merata di Depok,” tandas Rabani Razak.***
Artikel Terkait
Dinilai Tidak Terlalu Penting, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bilang Gini Soal Papan Tulis Interaksi di Depok
Dikit Lagi Radardepok.com Terverifikasi Dewan Pers
Wow! Harga Minyakita di Depok di Atas HET Masih Beredar
Walikota Depok Supian Suri Bentuk Tim Monitor Banjir, Ada Sampah Langsung Angkut!
Walikota Depok Supian Suri Angkut Sampah, Kasatpol PP Salut
Pemkot Depok Evaluasi Papan Tulis Interaktif yang Disentil Gubernur Dedi Mulyadi
Cair Pekan Depan! THR 6.900 ASN Depok Rp67,3 Miliar, Anggaran Naik Rp5 Miliar