RADARDEPOK.COM-Ratusan alumni dan siswa dari salah satu SMP Negeri (SMPN) di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok menggelar aksi demo di depan sekolah tersebut, Jumat (23/5).
Demo ini ditujukan kepada SMPN di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok tersebut, lantaran adanya dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oknum guru berstatus pegawai negeri sipil atau PNS.
Pantauan Radar Depok di lokasi, ratusan massa aksi yang mengatasnamakan alumni dan siswa SMPN tersebut, mulai memadati gerbang sekolah sejak, Jumat (23/5) siang.
Dalam momen ini, terdapat pendemo yang membawa poster bertuliskan "Cancel Culture", serta memampang wajah oknum guru PNS yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya tersebut.
Bahkan, massa aksi yang didominasi alumni SMPN tersebut secara kompak menunjukan rasa kecewanya, karena oknum Guru PNS itu diduga melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya sendiri.
“Sekolah cabul, sekolah cabul, sekolah cabul,” teriak aksi massa dari depan gerbang SMPN tersebut.
Bahkan, aksi massa meminta kepada pihak berwenang agar dugaan pelecehan seksual yang dialami sejumlah siswa SMPN tersebut untuk diusut hingga tuntas sesuai ketentuan yang berlaku.
“Usut Tuntas, usut tuntas, usut tuntas,” pinta alumni SMPN tersebut.
Salah satu Alumni SMPN di Kecamatan Sukmajaya itu, Markus menjelaskan, terkuaknya dugaan pelecehan seksual ini mencoreng naman baik sekolah tersebut.
Apalagi, kata Markus, staf dan guru lainnya di sekolah tersebut dinilai menutupi kelakuan PNS bejad tersebut. Sehingga, luapan kekecewaan itu ditunjukan para alumni dengan aksi demo.
“Sekolah favorit masa gurunya begitu? Bikin malu. Kalian yang punya adik cewek digituin sama guru, kecewa banget. Nah lagian ini juga staf sama gurunya malah ngumpet-ngumpetin, malu banget atas kejadian ini,” kata Markus.
Alumni SMPN tersebut yang diketahui lulus pada 2018 itu mendesak, aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman maksimal kepada pelaku.
“Kami minta pelaku dihukum seberat-beratnya, dihukum setimpal,” kata Markus.
Artikel Terkait
Yayasan Nonaktifkan Rektor UP Terduga Kasus Pelecehan Seksual, Kuatkan Identifikasi Pemasalahan dengan LLDikti Wilayah III
Babak Baru Dugaan Kasus Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila : Rektor Dicopot, Kampus Didemo, Korban Divisum
Universitas Pancasila Seleksi Bacarek di Tengah Polemik Dugaan Pelecehan Seksual, Rektor Nonaktif Ancam Laporkan Dua Karyawan
Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Diberondong 32 Pertanyaan, Sekaligus Bawa Barang Bukti Bantahan Pelecehan Seksual
Ketua KPU Hasyim Asyari Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual