Senin, 22 Desember 2025

Rumah Maggot Bojongsari Baru Depok Sudah Panen Dua Kali, Mampu Entaskan Sampah 500 Kilogram

- Jumat, 20 Juni 2025 | 09:10 WIB
LOKUS : Hanggar Maggot RT2/4, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Kamis (19/6). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)
LOKUS : Hanggar Maggot RT2/4, Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Kamis (19/6). (RISKY DWI LESTARI/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COMKelurahan Bojongsari Baru, Bojongsari, Depok, mulai menunjukkan perkembangan dalam pengelolaan Unit Pengelolaan Sampah (UPS). Caranya dengan berbasis budidaya maggot, di wilayah RT2/4 yang telah berjalan sejak akhir Mei 2025, Kamis (19/6).

Lurah Bojongsari Baru, Adeyasya Aziza mengungkapkan, rumah maggot tersebut telah dua kali panen sejak dibentuk. Berawal 100 boks hingga awal pekan ini terdapat 120 boks maggot yang aktif telah mengurai sampah organik setiap harinya.

“Kalau maggot, kami di sini sudah berjalan kurang lebih sebulan. Dari Mei akhir sudah terbentuk rumah maggotnya,” ungkap Adeyasya Aziza kepada Radar Depok, Kamis (19/6).

Baca Juga: Aparatur Sisir Anak Keluyuran di Kukusan Depok, Ini Temuannya!

Adeyasya Aziza menjelaskan, prosesi penetasan telur maggot telah dilakukan dua kali. Panen pertama, berlangsung setelah 15 hari dan panen kedua sekitar 10 hari kemudian.

Dari panen kedua, dihasilkan telur maggot seberat 200 gram, yang disebar masing-masing 2 gram per boks. “Jadi ada sekitar 120 boks, kami sudah punya di hanggarnya,” jelas Adeyasya Aziza.

Terkait perkembangan maggot, Adeyasya Aziza menuturkan kini 120 hanggar maggot tersebut sudah dioptimalkan sekaligus untuk telur, dan keseluruhan larva maggotnya guna mengurai sampah organiknya.

Baca Juga: Wujudkan Depok Kota Layak Anak, DP3AP2KB Gelar Bimtek Konvensi Hak Anak

“Jadi untuk 1 boks itu dia bisa maksimalnya kemarin itu sampai 5 kilo sampah per hari,” tutur Adeyasya Aziza.

Adeyasya Aziza memaparkan, satu boks maggot mampu mengurai hingga 5 kilogram sampah organik per hari. Dengan total 120 boks yang aktif berpotensi mengurangi hingga 500 kilogram sampah organik setiap harinya.

Terkait pengumpulan sampah organik, beber Adeyasya Aziza pihaknya terus mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga. Mulai dari sosialisasi di setiap kegiatan sosial kemasyarakatan, maupun juga menyisipkan edukasi pemilahan sampah.

Baca Juga: Seluruh Kelurahan Sudah Lakukan Pembentukan, Kecamatan Tapos Depok Jadikan Koperasi Merah Putih Motor Pemberdayaan Ekonomi

“Di masyarakat kami sosialiasikan untuk memilah sampah. Kalau perkegiatan, kami turut selalu sisipkan dan mengungatkan juga,” kata Adeyasya Aziza.

Adeyasya menambahkan, rumah maggot di RT2/4 dikelola warga yang tergabung dalam kelompok tani, sehingga pengelolaannya bisa langsung berjalan aktif. Untuk pengumpulan sampah organik, diambil langsung dengan tiga orang pengelola rumah maggot.

“Alhamdulillah pengurus cukup bersinergi dalam mengelola sampah. Warga juga semangat,” tambah Adeyasya Aziza.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X