RADARDEPOK.COM – Saat musim hujan, Pemkot Depok terus berupaya mengantisipasi berbagai bencana alam di seluruh wilayah di Kota Depok.
Termasuk pohon tumbang, yang dapat mengakibatkan kerugian besar. Saat ini, sudah ratusan pohon dibabat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Depok yang rawan tumbang di tengah pemukiman padat maupun jalan umum.
Kepala DLHK Kota Depok, Abdul Rahman menjelaskan, saat ini tengah gencar melakukan pemantauan pohon yang berada di Kota Depok, terutama bagi yang memiliki umur tua dan besar.
Baca Juga: Pemkot Depok Pastikan Inflasi Stabil di Akhir Tahun, Ini Alasannya
“Karena saat musim hujan seperti ini, selalu disertai dengan angin kencang yang dapat mengakibatkan pohon tumbang,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (5/12).
Saat ini, Abdul Rahman menjelaskan, DLHK Kota Depok setiap harinya menurunkan sebanyak tiga tim untuk melakukan pemantauan dan pemangkasan pohon di 11 kecamatan di Kota Depok.
“Kami dalam satu hari, ada 3 tim yang bertugas, total yang dipangkas sebanyak 6 sampai 8 pohon perharinya,” ucap dia.
Baca Juga: Mampu Tekan Inflasi, Depok Raih Pinunjul Award 2024
Abdul Rahman mengatakan, selama November yang terhitung mulai dari tanggal 1-3, DLHK Kota Depok sudah memangkas sebanyak 163 pohon yang diperkirakan rawan tumbang di Kota Depok.
“Jenis pohon tersebut bermacam-macam, kami sudah melakukan pemangkasan sebanyak 163 pohon,” kata dia.
Tentunya, ujar Abdul Rahman, pohon yang dilakukan pemangkasan tersebut merupakan pohon yang membahayakan saat musim hujan, mengganggu utilitas, menghalangi akses jalan atau terkena rencana pembangunan kota.
Baca Juga: Tahun 2025, Tarif Angkot AC di Depok Naik Rp1.500 jadi Segini!
“Kegiatan ini memang rutin kami lakukan, tetapi memasuki musim penghujan ini kami terus tingkatkan,” ungkap dia.
Dalam pengumpulan informasi, Abdul Rahman menjelaskan, dengan melakukan mobile oleh tim yang ada di setiap wilayah dan laporan dari masyarakat Kota Depok.
“Kita setiap hari mobile untuk memonitor semua pohon di Kota Depok dengan kondisi yang demikian, selain itu tentunya ada pengaduan dan masukan serta saran dari warga, baik sebagai upaya antisipasi maupun penanganannya,” tutur dia.