RADARDEPOK.COM-Sebuah mural bergambar bendera One Piece muncul di dinding sebrang depan Perumahan Diamond Hills, Kelurahan Bedahan, Sawangan, Rabu (6/8/2025). Tapi, tanpa waktu lama, gambar tersebut langsung hilang.
Pelaku pembuat mural sendiri diketahui telah menemui Lembaga Pemberdaya Masyarakat (LPM) Bedahan dan menyampaikan permintaan maaf. Mereka mengaku hanya mengikuti tren dan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Bedahan, Rizal Anthony menegaskan, gambar tersebut bukan sebagai bentuk perlawanan pada Negara, melainkan sebuah ekspresi kekecewaan terhadap situasi dan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.
“Kalau melihatnya dari sisi positif, kenapa ada bendera One Piece begitu. Harusnya kan pemerintah juga akan koreksi, bukannya pemberontakan, tapi ada rasa kekecewaan dari masyarakat kepada pemerintah,” ujar Rizal kepada Radar Depok.
Baca Juga: Komisi I Harap Bupati Bogor Tempatkan Pejabat Amanah : Tidak Ingin Lelang Proyek Bermasalah
Rizal menyebutkan, para pelaku mural kemungkinan besar adalah anak-anak muda sekitarnya yang hanya mengikuti tren viral di media sosial tanpa memahami konteks yang lebih luas.
“Ini bukan perlawanan, tapi sindiran kepada pemerintah. Yang mana masyarakat itu udah terasa terintimidasi dengan banyaknya kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak ke masyarakat. Apalagi kayak anak muda, mungkin dengan cara kayak begitu,” jelas Rizal.
Baca Juga: Ada Kafe Baru di Cibinong Harganya Ramah di Kantong dan Super Nyaman!
Rizal juga menekankan,saat terjadi ini sebagai introspeksi diri pihak pemerintah dan membuka ruang dialog kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar dapat menyalurkan aspirasinya dengan cara yang tepat.
“Masyarakat itu harus koreksi diri. Kenapa timbul dan menjadi viral bendera One Piece kayak begini. Perhatikan ada ketidakpuasan dari masyarakat. Bukannya masyarakat itu harus dikekang dengan aturan. Pemerintah harus feedback,” ucap Rizal.
Terkait antisipasi, menurut Rizal menyebutkan pihaknya tidak bisa begitu saja mengimbau masyarakat untuk tidak membuat mural semacam itu. Pemerintah maupun masyarakat memang harus punya kesadaran masing-masing.
“Kalau buat sosialisasi menyampaikan ke masyarakat untuk tidak membuat kayak gini, kayaknya susah. Malah jadinya nanti ada perlawanan. Jadi memang harus disadari masing-masing juga," ujar RIzal.