RADARDEPOK.COM – Sudah beberapa pekan ini media sosial diramaikan dengan fenomena pengibaran bendera bajak laut dari anime One Piece oleh sebagian masyarakat.
Viralnya pengibaran tersebut dikaitkan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025. Fenomena ini disebut-sebut sebagai bentuk kritik terhadap kondisi sosial dan kinerja pemerintah saat ini.
Pantauan Radar Depok, pengibaran bendera One Piece belum begitu semarak, Minggu (3/8). Hanya sebagian kendaraan yang mengibarkan itupun kecil. Benderanya diikat di gagang sepion motor.
Baca Juga: Langsung Bebas, Warga Binaan Rutan Depok dapat Amnesti dari Presiden Prabowo Subianto
Kejadian itu ditemui saat di Jalan Pramuka, Mampang, Pancoranmas. Kemudian bendera bajak laut terpasang besar di papan menu makanan di Jalan Mawar, Kelurahan Pondok Cina, Beji.
Radar Depok juga ke penjual bendera Merah Putih di Jalan Nusantara Raya, Depok Jaya. Hampir seluruh penjual tidak menjajakan bendera One Piece. Padahal, penjual menyebut banyak yang mencari.
“Banyak yang mencari tapi saya dan teman-teman tidak menjualnya. Karena dari pemerintah dilarang. Saya takut,” ungkap penjual bendera di Jalan Nusantara Raya, Edi S kepada Radar Depok.
Baca Juga: Tomy Sitorus Pendaftar Pertama Bacalon Ketua KNPI Depok
Menurut dia, minggu pertama Agustus juga penjualan bendera tidak begitu ramai. Dalam sehari hanya terjual dua sampai lima bendera.
Minimnya pembeli bisa juga diakibatkan pemilik rumah sudah punya. “Penjualan bendera tidak begitu semarak. Cenderung lesu,” singkat dia.
Peneliti Kebijakan Publik, Riko Noviantoro, menilai aksi tersebut sebagai bentuk kritik terhadap kondisi sosial dan kinerja pemerintah saat ini.
“Munculnya bendera One Piece merupakan simbol kritik publik terhadap situasi sosial. Tentu kritik itu lebih ditujukan kepada pemerintah sebagai penyelenggara negara,” kata Riko saat dihubungi.
Baca Juga: Tawuran di Depok : Jam Malam Hanya Efektif Sementara, Pembinaan Sistemik dan Kolaboratif
Ia menyebut, ekspresi semacam ini serupa dengan munculnya simbol "Indonesia Darurat" berupa lambang Garuda beberapa waktu lalu. Pemerintah, menurutnya, perlu melihat fenomena ini sebagai masukan untuk perbaikan.
“Hal ini tak ubahnya dengan munculnya simbol Indonesia Darurat berupa Garuda beberapa waktu lalu,” jelasnya.
Artikel Terkait
Ya Ampun! Kurun 2025, 93 Pekerja di Depok Kena PHK : Diprediksi Akan Meningkat Lagi
Tiga Nama Calon Sekda Depok Sudah Mengerucut : Walikota Pilih Mangnguluang, Abra, atau Dadang?
Supir Mengantuk, Tiga Warga Cimanggis Depok Tewas di Tol Trans Sumatera : Ini Kronologinya!
Imbas Kebijakan Dedi Mulyadi, Omzet Bus Pariwisata di Depok Tiarap : Potong Gaji Karyawan dan PHK
2026, Pemkot Depok Sulap Sampah jadi Listrik : Begini Penjelasan Walikota Supian Suri
Kelas SMAN di Depok Penuh, Sekolah Tambah Daya Listrik