Senin, 22 Desember 2025

Urindo Diapresiasi BKKBN Fokus Wujudkan Indonesia Emas, Menjadi Kampus Ramah Lansia

- Senin, 30 Oktober 2023 | 07:20 WIB
Urindo secara konsisten dan komitmen tinggi dengan mengembangkan program pusat kajian keluarga dan kelanjutusiaan.  (DOK.URINDO)
Urindo secara konsisten dan komitmen tinggi dengan mengembangkan program pusat kajian keluarga dan kelanjutusiaan. (DOK.URINDO)

RADARDEPOK.COM-Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam struktur demografi selama kurun waktu 50 tahun, terutama terkait dengan kenaikan persentase penduduk lanjut usia.

Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), peningkatan tertinggi terjadi antara tahun 2010 dan 2020, persentase penduduk lanjut usia di Tanah Air meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 4,37 persen pada tahun 1971 menjadi 9,93 persen pada tahun 2020.

Baca Juga: Ribuan Anak Yatim di Depok Berdoa di Ultah Ganjar

Kondisi ini menunjukkan adanya enam provinsi yang saat ini memasuki fase 'Ageing Population' atau kondisi di mana jumlah penduduk lansia meningkat secara progresif.

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat adalah provinsi-provinsi yang memiliki persentase penduduk lansia lebih dari 10 persen.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam orasinya di Wisuda Universitas Respati Indonesia (Urindo), menyoroti pentingnya pembangunan yang ramah terhadap lansia seiring perubahan struktur penduduk.

Dia juga mencatat bahwa peningkatan umur harapan hidup dari 46 tahun pada 1971 menjadi sekitar 73 tahun pada 2020 menjadi faktor utama dalam perubahan ini. Dalam menghadapi perubahan demografi ini, Bappenas menyarankan lima strategi yang dapat diterapkan pemerintah.

Baca Juga: Tempat Wisata Terbaru Kampung Febri Gak Jauh dari Depok, Ada Wahana Permainan, Cafe, Hingga Penginapan

"Strategi adalah memperpanjang usia pensiun dari kondisi saat ini, yaitu pensiun pada usia 58 tahun, mencakup memperluas kesempatan kerja spesifik untuk lansia, memastikan pola konsumsi berkesinambungan, meningkatkan Usia Harapan Hidup Sehat (UHHS), dan memastikan optimalisasi tabungan dan investasi penduduk," ujar Hasto.

Urindo secara konsisten dan komitmen tinggi dengan mengembangkan program pusat kajian keluarga dan kelanjutusiaan.
Urindo secara konsisten dan komitmen tinggi dengan mengembangkan program pusat kajian keluarga dan kelanjutusiaan. (DOK.URINDO)

Hasto juga menekankan peran penting perguruan tinggi dalam mendukung kehidupan lansia yang bermartabat. Dia mengapresiasi upaya Universitas Respati Indonesia (Urindo), yang telah berkolaborasi dengan BKKBN untuk mewujudkan Lansia Berkualitas menuju Indonesia Emas tahun 2045.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Hadiri Maulid Nabi Muhammad SMPN 29 Depok

"Urindo bahkan memiliki sekolah lansia dan sekolah caregiver, serta menjadi kampus ramah lansia," ungkap Hasto.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Urindo, Prof Tri Budi Wahyuni Raharjo, menyatakan bahwa kampus ini akan terus berupaya mewujudkan visi tersebut dengan mengembangkan program pusat kajian keluarga dan kelanjutusiaan.

”Secara internasional, dukungan kerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga, khususnya di Asia Pasifik, sangat bermakna dalam riset, publikasi, ataupun upaya memperbarui konsep kelanjutusiaan di Asia Pasifik dan global,” kata Prof Tri Budi Wahyuni Raharjo.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X