RADARDEPOK.COM-Indonesia mengalami perubahan signifikan dalam struktur demografi selama kurun waktu 50 tahun, terutama terkait dengan kenaikan persentase penduduk lanjut usia.
Menurut data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), peningkatan tertinggi terjadi antara tahun 2010 dan 2020, persentase penduduk lanjut usia di Tanah Air meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 4,37 persen pada tahun 1971 menjadi 9,93 persen pada tahun 2020.
Baca Juga: Ribuan Anak Yatim di Depok Berdoa di Ultah Ganjar
Kondisi ini menunjukkan adanya enam provinsi yang saat ini memasuki fase 'Ageing Population' atau kondisi di mana jumlah penduduk lansia meningkat secara progresif.
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat adalah provinsi-provinsi yang memiliki persentase penduduk lansia lebih dari 10 persen.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, dalam orasinya di Wisuda Universitas Respati Indonesia (Urindo), menyoroti pentingnya pembangunan yang ramah terhadap lansia seiring perubahan struktur penduduk.
Dia juga mencatat bahwa peningkatan umur harapan hidup dari 46 tahun pada 1971 menjadi sekitar 73 tahun pada 2020 menjadi faktor utama dalam perubahan ini. Dalam menghadapi perubahan demografi ini, Bappenas menyarankan lima strategi yang dapat diterapkan pemerintah.
"Strategi adalah memperpanjang usia pensiun dari kondisi saat ini, yaitu pensiun pada usia 58 tahun, mencakup memperluas kesempatan kerja spesifik untuk lansia, memastikan pola konsumsi berkesinambungan, meningkatkan Usia Harapan Hidup Sehat (UHHS), dan memastikan optimalisasi tabungan dan investasi penduduk," ujar Hasto.
Hasto juga menekankan peran penting perguruan tinggi dalam mendukung kehidupan lansia yang bermartabat. Dia mengapresiasi upaya Universitas Respati Indonesia (Urindo), yang telah berkolaborasi dengan BKKBN untuk mewujudkan Lansia Berkualitas menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Hadiri Maulid Nabi Muhammad SMPN 29 Depok
"Urindo bahkan memiliki sekolah lansia dan sekolah caregiver, serta menjadi kampus ramah lansia," ungkap Hasto.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Urindo, Prof Tri Budi Wahyuni Raharjo, menyatakan bahwa kampus ini akan terus berupaya mewujudkan visi tersebut dengan mengembangkan program pusat kajian keluarga dan kelanjutusiaan.
”Secara internasional, dukungan kerja sama dengan berbagai universitas dan lembaga, khususnya di Asia Pasifik, sangat bermakna dalam riset, publikasi, ataupun upaya memperbarui konsep kelanjutusiaan di Asia Pasifik dan global,” kata Prof Tri Budi Wahyuni Raharjo.
Artikel Terkait
BKKBN Gandeng DPR Jalankan Program
PKM URINDO Gelar Senam Prenatal Gentle Yoga pada Ibu Hamil di Depok
BKKBN Jabar Edukasi Kelurahan Jatijajar
Pemuda Mekarjaya Dibekali Ilmu Leadership, Kerjasama Antar Kelurahan dengan Urindo
Berjumpa dengan Masyarakat Depok, Wenny Haryanto bersama BKKBN Fokus Wujudkan Indonesia Emas di Masa Datang