Trending Topic bersifat real-time dan memiliki batasan tampilan dalam periode waktu tertentu. Oleh karena itu, diperlukan volume yang besar dengan dukungan dari akun-akun yang kuat secara Bersamaan untuk dapat menjadi "viral" di X (Twitter).
Namun, jika dibandingkan dengan X (Twitter), TikTok memiliki pola algoritma yang unik. Pada FYP, jumlah pengikut tidak menjadi faktor utama, karena konten akan didistribusikan berdasarkan minat, riwayat pencarian, dan/atau konten yang telah ditonton sebelumnya. Oleh karena itu, TikTok lebih menarik bagi banyak kreator konten yang belum dikenal di platform media sosial lain. Mereka merasa bahwa TikTok lebih "adil," di mana konten berkualitas dan kreatif dapat mendapatkan perhatian besar dari pengguna, tanpa harus memiliki banyak pengikut.
Puspenpol telah memiliki keprihatinan utama selama dua tahun terakhir, terutama terkait dengan dinamika dan keunikan politik di TikTok. TikTok awalnya dianggap sebagai alternatif dan kini telah menjadi platform utama.
Konsep Konten yang Dihasilkan Pengguna (User Generated Content atau UGC) di TikTok menonjolkan bahwa konten berasal dari akar rumput, di mana konten viral direferensikan oleh popularitas konten dan kelompok.
Ini didukung oleh komunitas pengguna yang kuat, yang dapat membuat suatu konten menjadi populer di FYP. TikTok tidak hanya mengandalkan Video Pendek, tetapi juga telah berkembang dengan menggunakan narasi dan grafis (termasuk teks), menjadi konten yang sangat diminati oleh pengguna.
Monitoring dan Analisis Media di media sosial, khususnya TikTok, menjadi sangat penting karena penetrasi internet terus meningkat. Menurut survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2023, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 215,62 juta orang.
Ini berarti penetrasi monitoring internet mencapai 78,19%, yang artinya 8 dari 10 orang Indonesia adalah pengguna internet.
“FYP di TikTok akan menjadi The News Game Changer dari Politik Indonesia masa kini. Kita bisa lihat dari sekarang, para politisi berlomba merebut hati warga TikTok. Tanggal 14 Februari 2024 kita juga bisa buktikan sendiri bagaimana Paslon atau Kandidat yang bisa unggul di TikTok bisa menjadi Pemenang dalam Pemilu, baik Pilpres maupun Pileg. Biar sejarah yang membuktikannya.” Tutup Adrian Zakhary, Direktur Strategi Puspenpol.
Artikel Terkait
Jokowi, Prabowo, KSAU dkk Kompak Pakai Jaket Bomber Saat Serah Terima C-130J Super Hercules
Prabowo Diisukan Sakit, Jokowi: Sehat Walafiat Begini
Nuroji Optimis Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Menang Satu Putaran : Hasil Survei Selalu Naik
Prabowo Raih Elektabilitas Tertinggi, Akankah Jadi Jaminan Menang di Pilpres 2024?
Ketua Bappilu DPC Partai Gerindra Depok Hamzah: Ingin Menjemput Cita-cita Menangkan Prabowo-Gibran di Depok