“Kita melihat faktor UGC atau konten yang dibuat organik oleh masyarakat (netizen/tiktoker) di Media Sosial ini gelombangnya sangat besar yang mendukung mas Gibran. Sehingga akhirnya berdampak positif terhadap konversi dari Media Sosial ke Voters untuk Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Faktor ini, bersamaan dengan program-program darat yang menyasar langsung ke kebutuhan dan aspirasi pemuda, berkontribusi signifikan terhadap kemenangan Prabowo-Gibran.
“Berdasarkan data Puspenpol, Gibran berhasil menjuarai kepopuleran diantara semua Cawapres. Saya melihat, Gibran terbukti mewakili anak muda Indonesia, dan jika Gibran bisa maka kita sebagai anak muda juga bisa,” ucap Adrian.
Secara keseluruhan, kombinasi antara efek personal Gibran, strategi kampanye yang inovatif, dan pemanfaatan media sosial, bersama dengan pemberian bansos, menciptakan kondisi yang ideal untuk kemenangan Prabowo-Gibran.
Fenomena "Gibran Effect" dan pendekatan kampanye yang memanfaatkan tren digital terbukti efektif dalam menggalang dukungan, terutama dari pemilih muda, dan menandai bab baru dalam strategi politik di Indonesia.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Unggul Sementara di Depok, Pradi Supriatna : Kami Syukuri, Kawal Suara Sampai Selesai
Suara Prabowo-Gibran Gacor di Depok Versi Hamzah Center
Hitung Cepat Radar Depok: Anies-Muhaimin Pepet Prabowo-Gibran di 11 Kecamatan Kota Depok, Pengamat Politik Bilang Jokowi Berperan
TKN Prabowo-Gibran Lapor ke Bawaslu, Ada Dugaan Suara Ganjar-Mahfud Sudah Dicoblos di Malaysia
Ganjar-Mahfud Diduga Curang di Malaysia, TKN Prabowo-Gibran Lapor ke Bawaslu