Senin, 22 Desember 2025

Digitalisasi Penjaringan Kesehatan Remaja Untuk Meningkatkan Literasi Kesehatan di Sekolah

- Jumat, 20 September 2024 | 19:04 WIB
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Esa Unggul bersama SMA Sejahtera 1 Depok mengimplementasikan Program Penjaringan Kesehatan Remaja (PKR) berbasis digital melalui aplikasi e-Rapor Sehatku (DOKUMEN PRIBADI)
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Esa Unggul bersama SMA Sejahtera 1 Depok mengimplementasikan Program Penjaringan Kesehatan Remaja (PKR) berbasis digital melalui aplikasi e-Rapor Sehatku (DOKUMEN PRIBADI)

RADARDEPOK.COM-Dalam rangka memperkuat literasi kesehatan di kalangan remaja, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Esa Unggul bersama SMA Sejahtera 1 Depok mengimplementasikan Program Penjaringan Kesehatan Remaja (PKR) berbasis digital melalui aplikasi e-Rapor Sehatku. Program ini merupakan langkah inovatif untuk mendukung kesehatan remaja secara menyeluruh dengan memanfaatkan teknologi digital.

Sistem penjaringan kesehatan di sekolah sebelumnya dilakukan secara manual, yang terbatas dalam hal jangkauan dan efisiensi. Seperti dikutip dari proposal pengabdian masyarakat yang diajukan ke DIKTI, Ketua Tim PKM Laras Sitoayu, penjaringan kesehatan hanya dilakukan setahun sekali dan tidak melibatkan seluruh siswa, melainkan hanya siswa kelas 1 saja. Hal ini tentu berpotensi melewatkan deteksi dini masalah kesehatan seperti anemia, obesitas, hingga kesehatan mental yang kerap terjadi pada remaja. 

Baca Juga: Masjid di Sukamaju Depok Kebakaran Hebat Selepas Salat Jumat, Ambulans Terparkir Langsung Ludes Seketika

Laras Sitoayu mengatakan, program ini melibatkan 14 anggota Tim PKR, terdiri dari Pembina Palang Merah Remaja (PMR), guru, wali kelas, dan siswa. Dengan dibekali pengetahuan tentang pentingnya penjaringan kesehatan serta diberikan buku panduan berseri berjudul Si Pintar. 

“Sebagai bagian dari evaluasi, pre-test dan post-test dilakukan untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan sikap peserta terhadap penjaringan kesehatan remaja,” terangnya.

Menurut Laras Sitoayu, para peserta sangat antusias mengikuti edukasi ini. Mereka diajak memahami bagaimana cara melakukan pemantauan kesehatan pada remaja.

"Salah satu materi yang banyak menarik perhatian adalah gizi seimbang, di mana peserta sebelumnya masih memahami pola makan '4 Sehat 5 Sempurna' sebagai acuan, padahal seharusnya sudah mengadopsi konsep gizi seimbangm," jelasnya.

Baca Juga: Sholat Jumat Bersama, Chandra Rahmansyah Didoakan H Rhoma Irama Jadi Pemimpin Amanah

Pengenalan aplikasi e-Rapor Sehatku menjadi salah satu highlight dari kegiatan ini. Aplikasi ini memungkinkan sekolah untuk melakukan penjaringan kesehatan secara digital, sehingga lebih praktis dan efektif. Harapannya, dengan adanya aplikasi ini, penjaringan kesehatan dapat dilakukan secara lebih rutin dan terukur, serta mampu memberikan hasil yang langsung dapat digunakan oleh pihak sekolah maupun orang tua.

Salah satu fitur yang paling menarik perhatian adalah fitur kesehatan mental dan curhat. Fitur ini memungkinkan siswa untuk berkomunikasi secara langsung dengan guru terkait hasil screening kesehatan mental mereka. 

“Kami berharap dengan adanya fitur-fitur ini, siswa lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik,” ujar salah satu guru.

Selain mengenalkan e-Rapor Sehatku, pendampingan yang diberikan antara lain edukasi mengenai Penjaringan Kesehatan dan Program Kesehatan Sekolah, Literasi Kesehatan serta edukasi mengenai Pemantauan Status Gizi Remaja dengan Metode Antropometri. Kegiatan edukasi tersebut juga dilengkapi dengan metode roleplay untuk menambah kemampuan peserta dalam memantau kesehatan siswa.

Baca Juga: Depok Punya Potensi! Wartawan Radar Depok dan Dandim 0508 Depok Sabet Juara Karya Jurnalistik Tingkat Nasional

Setelah edukasi, Tim PKR kembali didampingi untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi e-Rapor Sehatku. Meskipun di awal terdapat beberapa kendala teknis, seperti dalam penginputan data siswa, para guru dan siswa akhirnya mampu mengoperasikan aplikasi dengan baik. Hasilnya, sekitar 90% guru dan 100% siswa menunjukkan keterampilan yang baik dalam menggunakan aplikasi ini. 

Program ini juga diharapkan dapat terus berlanjut secara mandiri di sekolah. Melalui pendekatan pendampingan yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat, kemampuan para guru dan siswa dalam menjalankan penjaringan kesehatan secara digital semakin meningkat, dan hal ini dapat berdampak positif bagi peningkatan kesehatan remaja di sekolah. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X