Senin, 22 Desember 2025

Soroti Penyebab Banjir, Dedi Mulyadi Ajak Pejabat Jawa Barat untuk Ikut Lestarikan Alam

- Senin, 7 Juli 2025 | 10:38 WIB
Dedi Mulyadi ajak pejabat Jawa Barat menjaga lingkungan (Instagram/@dedimulyadi71)
Dedi Mulyadi ajak pejabat Jawa Barat menjaga lingkungan (Instagram/@dedimulyadi71)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyoroti permasalahan banjir yang kerap melanda berbagai wilayah di Jawa Barat.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Senin, 7 Juli 2025, ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam sebagai upaya pencegahan bencana, khususnya banjir dan tanah longsor.

Dalam video yang diunggah, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa banjir tidak hanya disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, melainkan oleh berbagai faktor kerusakan lingkungan akibat ulah manusia.

Baca Juga: Jadi Agenda Selama Tiga Tahun Terakhir, Kelurahan Bojongsari Baru Santuni 177 Yatim dan 454 Duafa

“Banjir itu disebabkan oleh tiga hal selain curah hujan tinggi yaitu pertama, daerah hulu atau hutan dan perkebunan yang beralih fungsi menjadi bangunan baik resmi maupun liar. Kedua, daerah aliran sungai mengalami pendangkalan, penyempitan, dan pembangunan di sepanjang sungai. Ketiga, daerah hilir seperti rawa-rawa dan danau sudah tertutup bangunan dan berubah fungsi,” ujar Dedi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Dedi Mulyadi memaparkan tiga langkah strategis yang harus segera dilakukan oleh pemerintah daerah:

1. Mengembalikan Fungsi Daerah Hulu

Pemerintah harus berani membongkar bangunan-bangunan yang berdiri di daerah resapan air dan kawasan hutan atau perkebunan yang seharusnya menjadi wilayah konservasi.

2. Pelebaran dan Pendalaman Sungai

Sungai-sungai yang sudah menyempit dan dangkal perlu dikembalikan ke fungsi alaminya. Ini termasuk membongkar bangunan liar yang berdiri di bantaran sungai.

3. Mengembalikan Fungsi Danau dan Rawa-Rawa

Banyak danau dan rawa yang kini telah berubah menjadi kawasan pemukiman. Dedi menegaskan bahwa perlu ada upaya untuk mengembalikan fungsi alami wilayah tersebut.

Baca Juga: Awas Jangan Salah! Penyaluran Bantuan PKH Hanya untuk 8 Kategori Ini

Dedi mengakui bahwa langkah-langkah ini bukanlah langkah populer, bahkan bisa saja menimbulkan kritik dan cemooh. Namun menurutnya, seorang pemimpin harus berani mengambil risiko demi kebaikan bersama.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: Instagram/@dedimulyadi71

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X