RADARDEPOK.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah ternyata menuai banyak kritik, terutama dari kalangan ahli gizi.
Masalah serius seperti kasus keracunan di beberapa daerah membuat pelaksanaan program ini dipertanyakan efektivitasnya.
Dalam Audiensi Komisi IX DPR RI bersama Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak, CISDI, serta JPPI, dokter sekaligus ahli gizi Tan Shot Yen menyampaikan kritik pedas. Menurutnya, ada banyak kelemahan mendasar yang harus segera dibenahi.
Tan Shot Yen menegaskan perlunya empat reformasi besar dalam sistem MBG agar program ini benar-benar bermanfaat bagi anak-anak sekolah:
Baca Juga: Dosen UPNVJ Tingkatkan Kesehatan Santri dengan Pengukuran Status Gizi dan Edukasi Diabetes
1. Hentikan distribusi makanan kering berbasis produk industri (UPF).
Produk olahan ultra-proses (UPF) dinilai tidak sehat dan tidak sesuai dengan semangat gizi seimbang.
Ironisnya, media asing seperti ABC Australia dan Reuters sudah menyoroti kasus keracunan akibat makanan MBG ini, sehingga mencoreng citra Indonesia di dunia internasional.
2. Hentikan operasional SPPG yang bermasalah.
Menurut Tan, bahkan SPPG (Sentra Produksi Pangan Gizi) yang masih potensial seharusnya ditinjau ulang.
Apalagi banyak yang dikelola oleh tenaga ahli gizi baru lulus tanpa pengalaman memadai. “Ditanya soal HACCP saja tidak tahu,” sindirnya. HACCP adalah standar penting dalam keamanan pangan, namun justru tidak dipahami oleh sebagian pengelola.
Baca Juga: Ini Update dan Analisa ONDO Hari Ini Terbaru 2025
3. Perbaiki kualitas gizi, bukan sekadar hitungan kalori.
Ia mengkritik pendekatan MBG yang hanya fokus pada jumlah kalori, padahal kualitas makanan justru sering diabaikan. “Kalorinya cukup, tapi kualitasnya buruk,” tegasnya.
Artikel Terkait
Tinjau Langsung Posko MBG di Cipongkor, Kepala BGN: Hentikan Sementara Layanan MBG di Titik Terdampak dan Instruksikan Evaluasi Menyeluruh SPPG
Tanggapan Badan Gizi Nasional Terkait Dapur MBG Fiktif: Tegaskan Semua SPPG Terverifikasi Tidak Mungkin Fiktif
Marak Kasus Keracunan, Dinkes Kabupaten Bogor Perkuat Pengawasan Terhadap Penyedia MBG
MBG di SMPN 1 Jonggol Terindikasi Racuni Tiga Siswa, Sekarang Kondisinya Membaik
Antisipasi Keracunan dan Ompreng Mengandung Babi, SPPG Perketat SOP Penyajian MBG di Depok
Disdik Tunggu Hasil Laboratorium Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Jonggol
Total Korban Diduga Keracunan MBG di Bandung Barat Capai 1000 Lebih Siswa