Minggu, 21 Desember 2025

Ahli Gizi Dr Tan Shot Yen Kritik Keras Program MBG: Sistemnya Harus Diubah

- Jumat, 26 September 2025 | 16:43 WIB
Dr ahli gizi Tan Shot Yen mengkritik sistem Makan Bergizi Gratis (MBG) (Tangkapan layar Youtube TVR PARLEMEN)
Dr ahli gizi Tan Shot Yen mengkritik sistem Makan Bergizi Gratis (MBG) (Tangkapan layar Youtube TVR PARLEMEN)

RADARDEPOK.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah ternyata menuai banyak kritik, terutama dari kalangan ahli gizi.

Masalah serius seperti kasus keracunan di beberapa daerah membuat pelaksanaan program ini dipertanyakan efektivitasnya.

Dalam Audiensi Komisi IX DPR RI bersama Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak, CISDI, serta JPPI, dokter sekaligus ahli gizi Tan Shot Yen menyampaikan kritik pedas. Menurutnya, ada banyak kelemahan mendasar yang harus segera dibenahi.

Tan Shot Yen menegaskan perlunya empat reformasi besar dalam sistem MBG agar program ini benar-benar bermanfaat bagi anak-anak sekolah:

Baca Juga: Dosen UPNVJ Tingkatkan Kesehatan Santri dengan Pengukuran Status Gizi dan Edukasi Diabetes

1. Hentikan distribusi makanan kering berbasis produk industri (UPF).

Produk olahan ultra-proses (UPF) dinilai tidak sehat dan tidak sesuai dengan semangat gizi seimbang.

Ironisnya, media asing seperti ABC Australia dan Reuters sudah menyoroti kasus keracunan akibat makanan MBG ini, sehingga mencoreng citra Indonesia di dunia internasional.

2. Hentikan operasional SPPG yang bermasalah.

Menurut Tan, bahkan SPPG (Sentra Produksi Pangan Gizi) yang masih potensial seharusnya ditinjau ulang.

Apalagi banyak yang dikelola oleh tenaga ahli gizi baru lulus tanpa pengalaman memadai. “Ditanya soal HACCP saja tidak tahu,” sindirnya. HACCP adalah standar penting dalam keamanan pangan, namun justru tidak dipahami oleh sebagian pengelola.

Baca Juga: Ini Update dan Analisa ONDO Hari Ini Terbaru 2025

3. Perbaiki kualitas gizi, bukan sekadar hitungan kalori.

Ia mengkritik pendekatan MBG yang hanya fokus pada jumlah kalori, padahal kualitas makanan justru sering diabaikan. “Kalorinya cukup, tapi kualitasnya buruk,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: Youtube TVR Parlemen

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X