RADARDEPOK.COM - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan SPPG untuk wajib utamakan produk lokal, dan larang penggunaan makanan kemasan pabrik atau ultra processed food dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Nanik menyatakan bahwa pelaksanaan larangan tersebut akan berdampak positif bagi ratusan ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor pangan, sehingga mereka dapat berkembang.
Hal ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya meningkatkan gizi anak bangsa, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.
Baca Juga: Usai Lawatan ke 4 Negara, Presiden Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Terkait Makanan Bergizi Gratis
Pernyataan ini ia sampaikan saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Badan Gizi Nasional, Jakarta, Jumat (26/9/205)
Tigor Pangaribuan, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk meluruskan misi awal Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan MBG.
Misi tersebut adalah untuk menghidupkan UMKM lokal serta merespons kritik dan saran dari DPR, pengamat, dan masyarakat mengenai penggunaan makanan ultra proses dalam program MBG.
Baca Juga: Jadwal Terbaru Pelantikan PPPK Paruh Waktu di Depok
Dengan demikian, kebijakan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM lokal dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Lebih lanjut ia merinci sejumlah ketentuan yang ditetapkan BGN, seperti sosis, nugget, burger, roti, sereal, dan lainnya harus mengutamakan produk lokal atau dari UMKM yang memiliki sertifikasi halal, SNI, terdaftar BPOM, serta masa edar maksimal satu minggu dari tanggal edar
Langkah ini tidak hanya berperan dalam menjaga kualitas gizi, tetapi juga bertujuan agar manfaat ekonomi dari Program MBG dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama para pelaku UMKM yang bergerak di bidang pangan.
Baca Juga: SPPG Dapur MBG Mampang 1 Depok Resmi Diluncurkan : Mampu Layani 2.890 Penerima Manfaat
Tigor Pangaribuan pun menambahkan bahwa MBG harus menjadi program yang menyehatkan sekaligus menyejahterakan.***
Artikel Terkait
Antisipasi Keracunan dan Ompreng Mengandung Babi, SPPG Perketat SOP Penyajian MBG di Depok
Disdik Tunggu Hasil Laboratorium Dugaan Keracunan MBG SMPN 1 Jonggol
Total Korban Diduga Keracunan MBG di Bandung Barat Capai 1000 Lebih Siswa
Ahli Gizi Dr Tan Shot Yen Kritik Keras Program MBG: Sistemnya Harus Diubah
Kritik Keras Dr. Tan Shot Yen: Isi MBG Harus 80 Persen Menu Lokal, Bukan Burger
Dukung Program MBG, Akan Hadir 264 SPPG di 30 Provinsi
SPPG Dapur MBG Mampang 1 Depok Resmi Diluncurkan : Mampu Layani 2.890 Penerima Manfaat