Senin, 22 Desember 2025

Usulan Dedi Mulyadi untuk Program MBG: Ubah Jadi Peluang Ekosistem Ekonomi dengan Melibatkan Sekolah dan Siswa

- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 18:56 WIB
Usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terhadap program Makan Gizi Gratis (MBG) (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)
Usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terhadap program Makan Gizi Gratis (MBG) (Tangkapan layar Youtube LEMBUR PAKUAN CHANNEL)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan pandangan dan usulan menarik terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Menurutnya, program ini bukan hanya sekadar kebijakan pemenuhan gizi, melainkan dapat menjadi peluang besar untuk membangun siklus ekosistem ekonomi lokal yang melibatkan sekolah, siswa, hingga masyarakat.

Hal ini ia sampaikan dalam acara yang digelar di Gedung Sabuga ITB, Kota Bandung, Kamis (2/10/2025), yang juga diunggah melalui kanal YouTube Lembur Pakuan.

Dedi menegaskan bahwa program MBG harus dibaca sebagai peluang, bukan sekadar isu yang diperdebatkan.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Insiden Ambruknya Mushola Pondok Pesantren Al Khoziny Bertambah Menjadi 14 Orang

Ia menyebut Jawa Barat kehilangan sekitar Rp5,7 triliun dari pembiayaan kabupaten/kota. Namun, di sisi lain, ada dana MBG sebesar Rp50 triliun yang bisa dioptimalkan.

MBG mau dibaca sebagai apa? Mau direbutin terus atau dianggap peluang? Saya menganggap ini sebagai peluang. Tidak apa-apa kita potong perjalanan dinas, listrik dimatikan sebagian, yang penting infrastruktur dan sekolah tetap terbangun. Karena saya ingin dalam 5 tahun semuanya bisa terwujud,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, sekolah tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat MBG, tetapi juga bisa terlibat langsung dalam produksi bahan pangan yang dibutuhkan. Ia mencontohkan kebutuhan pisang dan telur untuk program MBG.

Baca Juga: Astra Honda Berbagi Ilmu Bersama SMK Bisnis dan Teknologi Bekasi

Jika setiap sekolah menanam pohon pisang di lahan yang tersedia, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk MBG.

Begitu pula dengan telur, yang bisa diproduksi dari ayam peliharaan siswa di rumah masing-masing.

Dengan begitu, sisa makanan MBG yang tidak habis dapat dijadikan pakan ayam, menciptakan siklus ekonomi yang berputar di tingkat lokal.

Kalau setiap anak sekolah diwajibkan memelihara ayam di rumah, sisa makanan dari MBG bisa dijadikan pakan. Ini akan menciptakan putaran ekonomi. Jangan sampai Rp50 triliun itu terbuang, justru harus jadi peluang untuk kita,” kata Dedi.

Baca Juga: BRI Hadirkan Consumer BRI Expo 2025, Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian dan Kendaraan Impian dengan Penawaran Menarik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febry Mustika Putri

Sumber: YouTube Lembur Pakuan Channel

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X