"Jangan dipersoalkan masalah jumlahnya, kalau dari Basarnas menghitung dari jumlahnya kantong jenazah. Tapi kalau kita (BNPB) hitungnya yang utuh sama yang perbagian." Kata Mayjen TNI Budi Irawan
Ia pun menjelaskan bahwa kepala Basarnas telah menjelaskan yang dimaksud dengan body part adalah kaki ke bawah, kemudian batasnya sampai kepala, kemudian tangan.
Baca Juga: Selesai! Pencarian dan Evakuasi Korban Runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Resmi di Tutup
Di hari kesembilan, Selasa, 7 Oktober 2025 proses pencarian dan evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny, resmi di tutup, setelah tidak ditemukan lagi korban sejak penemuan terakhir pada Senin, 6 Oktober 2025 pada pukul 21.03 WIB
Operasi SAR ini ditutup langsung oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii saat Apel Penutupan Operasi SAR yang dikutip dari Youtube BASARNAS OFFICIAL, Rabu 8 Oktober 2025.
Di tahap akhir pencarian, tim SAR gabungan kembali melakukan pemeriksaan ulang secara menyeluruh diarea lokasi reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ungkap Indramayu Kemungkinan Bisa sebagai Pusat Kebudayaan dan Pariwisata
Dalam Apel Penutupan Operasi SAR tersebut, Mohammad Syafii mengapreasi kepada seluruh unsur yang terlibat, baik tim SAR gabungan, instansi, serta masyarakat yang terus mendukung dalam proses pencarian korban sejak hari pertama.
Sebagai informasi, gedung mushola Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada hari Senin sore tanggal 29 Oktober 2025 saat para santri melaksanakan shalat ashar.
Bangunan empat lantai tersebut tiba-tiba ambruk dan menimpa seluruh santri yang berada di mushola, tepatnya berada di lantai dasar gedung tersebut.
Selanjutnya proses pencarian dan evakuasi korban dilaksanakan sejak hari pertama sampai hari kesembilan, tepatnya Selasa, 7 Oktober 2025.
Dalam operasi yang dilaksanakan oleh Tim SAR gabungan, seluruh korban akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny telah terevakuasi seluruhnya.
Selanjutnya seluruh jenazah diserahkan kepada Tim DVI Polda Jawa Timur untuk dilakukan proses identifikasi.
Berbagai unsur yang terlibat saat proses evakuasi seluruh korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo diantaranya Basarnas, BPBD, TNI dan Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, BAZNAS, Jasa Marga, serta para relawan yang bekerja tanpa lelah, baik siang maupun malam selama 24 jam.***
Artikel Terkait
Jumlah Meninggal Dunia Terus Bertambah Saat Evakuasi Korban Reruntuhan Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.
Satu Persatu Korban Ambruknya Ponpes Al Khozini Ditemukan, 53 Orang Meninggal Dunia
Proses Pencarian dan Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Sudah Mencapai 75 Persen
11 Jenazah Ditemukan Dibawah Puing Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Meninggal Sudah 60 Orang
Update Korban Meninggal Bertambah Jadi 66 Orang Insiden Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
67 Jenazah Berhasil di Evakuasi Akibat Ambruknya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo
Selesai! Pencarian dan Evakuasi Korban Runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Resmi di Tutup