Senin, 22 Desember 2025

Adanya Perbedaan Jumlah Korban Antara BNPB dan Basarnas Ambruknya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Ini Tanggapan Mayjen TNI Budi Irawan

- Rabu, 8 Oktober 2025 | 12:18 WIB
Pembersihan sisa-sisa bangunan yang runtuh di Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, telah rampung, Selasa (7/10) (bnpb.go.id)
Pembersihan sisa-sisa bangunan yang runtuh di Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, telah rampung, Selasa (7/10) (bnpb.go.id)

"Jangan dipersoalkan masalah jumlahnya, kalau dari Basarnas menghitung dari jumlahnya kantong jenazah. Tapi kalau kita (BNPB) hitungnya yang utuh sama yang perbagian." Kata Mayjen TNI Budi Irawan

Ia pun menjelaskan bahwa kepala Basarnas telah menjelaskan yang dimaksud dengan body part adalah kaki ke bawah, kemudian batasnya sampai kepala, kemudian tangan.

Baca Juga: Selesai! Pencarian dan Evakuasi Korban Runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Resmi di Tutup

Di hari kesembilan, Selasa, 7 Oktober 2025 proses pencarian dan evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Pondok Pesantren Al Khoziny, resmi di tutup, setelah tidak ditemukan lagi korban sejak penemuan terakhir pada Senin, 6 Oktober 2025 pada pukul 21.03 WIB

Operasi SAR ini ditutup langsung oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii saat Apel Penutupan Operasi SAR yang dikutip dari Youtube BASARNAS OFFICIAL, Rabu 8 Oktober 2025.

Di tahap akhir pencarian, tim SAR gabungan kembali melakukan pemeriksaan ulang secara menyeluruh diarea lokasi reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Ungkap Indramayu Kemungkinan Bisa sebagai Pusat Kebudayaan dan Pariwisata

Dalam Apel Penutupan Operasi SAR tersebut, Mohammad Syafii mengapreasi kepada seluruh unsur yang terlibat, baik tim SAR gabungan, instansi, serta masyarakat yang terus mendukung dalam proses pencarian korban sejak hari pertama.

Sebagai informasi, gedung mushola Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada hari Senin sore tanggal 29 Oktober 2025 saat para santri melaksanakan shalat ashar.

Bangunan empat lantai tersebut tiba-tiba ambruk dan menimpa seluruh santri yang berada di mushola, tepatnya berada di lantai dasar gedung tersebut.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Tanggapi Wartawan yang Tanyakan Program Sapoe Sarebu ke Menteri Keuangan: Itu Bukan Ranahnya

Selanjutnya proses pencarian dan evakuasi korban dilaksanakan sejak hari pertama sampai hari kesembilan, tepatnya Selasa, 7 Oktober 2025.

Dalam operasi yang dilaksanakan oleh Tim SAR gabungan, seluruh korban akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny telah terevakuasi seluruhnya.

Selanjutnya seluruh jenazah diserahkan kepada Tim DVI Polda Jawa Timur untuk dilakukan proses identifikasi.

Berbagai unsur yang terlibat saat proses evakuasi seluruh korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo diantaranya Basarnas, BPBD, TNI dan Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, BAZNAS, Jasa Marga, serta para relawan yang bekerja tanpa lelah, baik siang maupun malam selama 24 jam.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hesti Haryanih

Sumber: YouTube BNPB Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X