“Menurut saya, sekarang ini tidak ada yang benar-benar hutan. Pohon jati itu kebun, pinus itu kebun. Semuanya bukan hutan,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa hutan sejati harus memiliki keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna yang tidak ditemukan pada lahan monokultur seperti jati atau pinus.
Dedi kemudian meminta Perhutani untuk mengembalikan kawasan yang saat ini dikelola menjadi hutan tutupan sebagaimana mestinya.
Ia menilai seluruh jenis hutan, baik itu hutan garapan, hutan titipan, hutan warisan, hingga hutan tutupan, harus dikembalikan pada fungsi ekologisnya.
Baca Juga: BRI Manajemen Investasi Catat KIK EBA Syariah Rp1,95 T, Buka Peluang Investasi Syariah di Indonesia
“Semua lahan yang tadinya disebut hutan harus dikembalikan ke fungsinya sebagai hutan,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Siap Pulangkan 13 Pekerja Garut dan Tasikmalaya yang Terlantar di Kalimantan Barat: Semoga Tak Terulang
BYD Subang Dapat 4.500 Tenaga Terampil, Dedi Mulyadi: Jabar Siap Dukung Investasi
Dedi Mulyadi Ungkap Penataan DAS dan Jalan Jabar Harus Berdampak Nyata, Bukan Sekadar Rapat
Heboh Isu Jadi TPPO di Kamboja, Dedi Mulyadi Tegaskan Penjaga Gawang Asal Bandung Aman dan Segera Dipulangkan
Warga Bisa Hajatan Tanpa Biaya Kesenian, Dedi Mulyadi Siapkan Layanan Gratis Berbasis Aplikasi
Dedi Mulyadi Ungkap Strategi Pemprov Jabar Atasi Selisih Rencana Anggaran yang Melebihi APBD 2026
Dedi Mulyadi Tegaskan Tahun 2027 Daerah yang Infrastruktur Utamanya Sudah Selesai Tidak Lagi Dapat Alokasi Anggaran: Digeser ke Daerah Lain