Senin, 22 Desember 2025

Gubernur Dedi Mulyadi Terima Dokumen Manifesto dari Masyarakat Sunda untuk Perbaikan Jawa Barat

- Rabu, 26 November 2025 | 10:10 WIB
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat menghadiri acara Musyawarah Tahunan ke-II di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/11/2025). (Jabarprov.go.id)
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat menghadiri acara Musyawarah Tahunan ke-II di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (22/11/2025). (Jabarprov.go.id)

Masalah yang dihadapi Sunda Raya mencakup ketimpangan fiskal atas kekayaan alam dan tata ruang yang diekstraksi tanpa memberikan manfaat adil kepada rakyat serta kebudayaan yang terpinggirkan. Selain itu, pendidikan yang tertinggal, ekonomi rakyat yang rapuh penuh kemiskinan, serta kepemimpinan kolektif yang sedang tumbuh, namun belum terkonsolidasi.

Dalam acara tersebut, MMS menyerahkan dokumen manifesto kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dengan disaksikan sejumlah tokoh yang hadir. Penyusunan manifesto diawali rangkaian Sawala Maya I & II, lalu musyawarah di Unpad pada 15 November 2025.

Ada empat agenda strategis dalam Manifesto Peradaban Sunda Raya untuk menuju Indonesia Emas 2045 sekaligus mendorong agenda besar Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Percepat Pembangunan Koperasi Merah Putih, Satgas Inventarisir Aset Pemerintah Daerah

Pertama, penguatan jati diri strategi dan pemajuan kebudayaan Sunda. Agenda ini diwujudkan melalui revolusi pendidikan karakter Sunda, kebijakan afirmatif bahasa dan toponimi, serta inisiasi dana abadi kebudayaan Sunda Raya.

Kedua,_Sunda jeung Sarakan jeung Sunda jang Negara_ melalui penataan ulang hubungan pusat dan daerah. Agenda ini dilaksanakan melalui reforma keadilan fiskal nasional, integrasi Sunda Raya melalui konsep kerja sama Benelux, pencabutan moratorium pemekaran daerah otonom baru yang selektif untuk Sunda Raya, serta peninjauan kembali kebijakan strategis nasional di tatar Sunda.

Baca Juga: Nama 10 Guru Kabupaten Bogor yang Dianugerahkan Penghargaan pada HGN 2025

Ketiga, prioritas pembangunan dan kesejahteraan. Agenda ini dilakukan melalui audit sistemik proyek strategis nasional di wilayah Sunda, reforma agraria kultural dan ekonomi rakyat, serta pembangunan berbasis data presisi dan Indeks Kesejahteraan Sunda Raya.

Keempat, menciptakan sistem Sunda dan kepemimpinannya. Hal ini dilakukan melalui pembentukan Sunda _Leadership Institute_, konsolidasi fraksi Sunda Raya kepada wakil rakyat asal Jawa Barat, Banten dan Daerah Khusus Jakarta di DPR, DPD dan DPRD, penyusunan buku putih perjuangan Sunda, serta pengakuan MMS sebagai mitra strategis negara dan daerah.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X