RADARDEPOK.COM - Kelompok petani menyambut baik kebijakan Presiden Prabowo Subianto menurunkan harga pupuk sebesar 20 persen. Kebijakan ini dianggap sangat membantu dan para petani berharap harga pupuk tidak kembali naik.
Uki, petani asal Kampung Dampyak RT02/RT04, Desa Balai Kambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, mengaku senang dengan penurunan harga pupuk sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025.
“Kalau para petani sangat senang sekali. Apalagi sekarang harga padi kan HET-nya sudah bagus. Kami mohon kepada Bapak Presiden, masalah pupuk jangan dinaikkan lagi, malah kalau bisa diperbanyak,” kata Uki saat menebus pupuk di salah satu kios di kawasan Jonggol, Bogor, Selasa (25/11).
Baca Juga: Tangis Haru Keluarga Eks Dirut ASDP Dengar Pengumuman Rehabilitasi dari Prabowo
Pemerintah juga telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram. Kebijakan ini berlaku menyeluruh, tidak hanya untuk Perum Bulog, tetapi juga bagi seluruh pelaku usaha penggilingan padi.
“Alhamdulillah sangat membantu. Kepada Bapak Presiden Pak Prabowo, saya berterima kasih karena harga pupuk sudah diturunin. Dulu harga pupuk dan harga padi itu hampir seimbang. Kalau sekarang pupuk murah, turun 20 persen, sementara harga padi tinggi. Jadi ada kelebihanlah untuk petani,” ujarnya.
Selain lebih murah, kata Uki, stok pupuk bersubsidi juga kini melimpah. Petani tidak lagi khawatir kehabisan selama mereka terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Cukup membawa KTP ke kios, petani bisa mendapatkan pupuk sesuai jumlah yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Terlihat Sindir DPR saat Hadiri Final Cerdas Cermat APBN 2025
“Penebusan sekarang sangat mudah. Pupuknya banyak, tidak seperti dulu. Sekarang cukup bawa KTP, di situ sudah tertera. Asalkan tercantum di Simluhtan (Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian),” kata Uki lagi.
Koyum, pemilik kios pupuk Berkah Tani di kawasan Jonggol, Bogor mengakui bahwa penurunan harga pupuk berdampak pada peningkatan penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Menurutnya, hingga saat ini sudah 70 persen dari total stok kiosnya terserap.
Padahal, kata Koyum, saat ini belum memasuki penghujung tahun. “Dulu, sebelum harga pupuk turun, stok kita hanya habis 80 persen dari alokasi,” ujarnya.
Baca Juga: Gus Ipul Ajak Jateng Pemutakhiran Dtsen untuk Pengentasan Kemiskinan
Koyum pun menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas kebijakan penurunan harga pupuk ini.
“Alhamdulillah sekali, Pak Prabowo nurunin harga. Petani sangat senang, saya sebagai pedagang juga senang sekali. Terima kasih Pak Presiden. Mudah-mudahan dengan harga pupuk turun, harga jual gabah meningkat, hasil panen juga meningkat,” ucapnya.***
Artikel Terkait
Ngeri Banget! 716 Pekerja di Depok Kena PHK, BPS : Angka Pengangguran Naik
Depok Mulai Sensus Ekonomi Pada Mei 2026, Ini Data dan Faktanya
Gubernur Dedi Mulyadi Terima Dokumen Manifesto dari Masyarakat Sunda untuk Perbaikan Jawa Barat
Kerja Sama Bareng PT KAI, Dedi Mulyadi Ungkap Lima Proyek Besar Transportasi Kereta Api di Jawa Barat
Rakernas DJKN 2025 Resmi Dibuka, Menkeu Purbaya Tantang DJKN Optimalkan Aset Negara untuk Kesejahteraan Rakyat
Mentan Amran Tegaskan Lindungi Para Petani dari Impor Beras Ilegal