Minggu, 21 Desember 2025

Tidak Hanya Meningkatkan Gizi Masyarakat, Program MBG Jadi Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan

- Sabtu, 13 Desember 2025 | 16:26 WIB
Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang saat menghadiri acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (12/12). (bgn.go.id)
Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang saat menghadiri acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (12/12). (bgn.go.id)

RADARDEPOK.COM - Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program dari Presiden Prabowo yang mulai dilaksanakan secara bertahap pada 6 Januari 2025.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya siswa sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui.

Selain itu, program MBG juga dapat meningkatkan ekonomi daerah, karena bahan makanan yang didapat berasal dari petani, nelayan, dan para pelaku usaha kecil, sehingga roda ekonomi berputar hingga ke tingkat desa.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegas Tolak Pernyataan Bea Cukai Kirim Balpres untuk Korban Bencana: Jangan Bikin Pernyataan Aneh-aneh, Gua Menterinya

Saat acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kota Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (12/12), Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan, Program MBG merupakan jalan tol pengentasan kemiskinan.

Program ini tidak hanya untuk meningkatkan gizi masyarakat saja, tapi juga di rancang untuk mengatasi masalah kemiskinan di tengah masyarakat.

Secara tidak langsung, Program Makan Bergizi Gratis dapat membuka banyak lapangan pekerjaan, karena setiap SPPG (Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi) diwajibkan memperkerjakan warga lokal.

Baca Juga: KOOD Usulkan Ngubek Empang jadi Olahraga Tradisional hingga Warisan Budaya Tak Benda

Nanik mengatakan, setiap dapur SPPG diwajibkan untuk merekrut warga yang tinggal di sekitar dapur sebanyak 47 orang.

Warga yang bekerja di dapur SPPG memiliki tugas berbeda-beda, mulai dari penerima dan pencuci bahan makanan, memotong bahan makanan, dan memasak.

Kemudian ada yang bertugas membagi makanan dalam pemorsian, mencuci ompreng, hingga mengantarkan MBG ke sekolah-sekolah penerima manfaat.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Petugas Kesehatan di Sumatera

Program MBG juga membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat, karena setiap dapur SPPG akan membutuhkan banyak pasokan bahan baku makanan.

Nanik menegaskan, meskipun ada pengurangan jumlah penerima manfaat, dapur SPPG dilarang memecat para relawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hesti Haryanih

Sumber: bgn.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X