RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Aksi Mario Dandy Satrio yang menganiaya Cristalino David Ozora Latumahina terhenti setelah ada teriakan 'Woi Stop' dari seseorang. Teriakan itu pun sempat terekam dalam video yang beredar.
Asal suara 'Woi Stop' itu terungkap. Teriakan tersebut berasal dari perempuan berinisial N.
Dikutip dari rbg.id, N adalah orang tua temannya David Latumahina yang rumahnya sedang dikunjungi David sebelum ia didatangi Mario Dandy Satrio dan kawan-kawannya.
"Kami memastikan teriakan itu berasal dari saksi N yang melihat dari balkon lantai 2 rumahnya, di mana ada 1 orang tergeletak di jalan dan 1 orang lainnya berdiri tegap, refleks kemudian langsung berteriak ‘Woi Stop!’,” ungkap pengacara N dan suaminya R, Muannas Alaidid kepada wartawan, Senin (6/3).
Muannas melanjutkan, N berteriak karena melihat ada seseorang tergeletak tak berdaya di aspal dan di dekatnya ada satu orang sedang berdiri.
Teriakan N dilakukan guna menghentikan tindakan lebih lanjut kepada korban yang terlihat tak berdaya lagi.
N juga berharap ada orang lain yang mendengar, baik tetangga maupun orang yang kebetulan lewat di lokasi kejadian.
"Selanjutnya saksi N berlari turun dari balkon lantai 2 rumahnya, yang ternyata diikuti juga oleh suaminya R menuju lokasi kejadian. Kemudian saksi N kaget ternyata orang yang tergeletak itu adalah teman anaknya yang berkunjung di rumahnya," tutur Muannas.
Saksi N memastikan selain pelaku Mario Dandy Satrio, ada Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan dan pacar Dandy berinisial AG di tempat kejadian.
"Posisi mereka tidak sedang menolong korban D, tidak ada teriakan minta tolong dan tidak ada muka sedih,” kata Muannas.
Sebelumnya, viral di Twitter tentang penganiayaan dan penculikan terhadap anak dibawah umur bernama David hingga koma.
Pelaku berinisial MDS yang berstatus sebagai anak seorang pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Korban mengalami luka serius di area kepala. Korban tengah dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Medika Permata Hijau karena dalam kondisi tak sadarkan diri. (rbg/jpc/net)