RADARDEPOK.COM, JAKARTA – Guna memperingati peristiwa Nakbah ke-75, Adara Relief International yang merupakan lembaga kemanusiaan untuk anak dan perempuan, bekerja sama dengan Kajian Timur Tengah dan Islam (KTTI) SKSG Universitas Indonesia menyelenggarakan acara bertajuk Ongoing Nakba, "Reveal the Truth of Palestine" yang berisi diskusi publik, ulasan film, dan pameran.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula IASTH Universitas Indonesia, dihadiri 200 peserta secara luring dan daring.
“Nakbah, malapetaka yang menimpa bangsa Palestina masih berlanjut hingga detik ini. Acara ini hadir sebagai upaya melanjutkan hubungan kebangsaan Indonesia-Palestina yang telah dimulai oleh para pendiri bangsa yang sejak awal memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” ungkap Direktur Utama Adara Relief, Maryam Rachmayani.
Baca Juga: Heboh Bocoran Putusan MK, Denny Indrayana: No Viral No Justice
Pada hari ini lanjut Maryam, kita kembali mengukuhkan dukungan bangsa Indonesia terhadap Palestina.
“Sebagaimana pesan Bung Karno untuk kita semua bahwa selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel,” terangnya.
Sebagai pembuka kegiatan diskusi publik Miko Peled seorang Yahudi Israel pro-Palestina menyampaikan keynote speech secara daring.
Baca Juga: Menpora Targetkan Indonesia Juara Umum ASEAN Para Games 2023, Kirim 500 Atlet: Ini Rinciannya
“Seperti yang kita ketahui bersama pada bulan Mei ini kita memperingati peristiwa malapetaka (catastrophe) Nakbah. Ini adalah peristiwa besar terjadinya pembantaian, pembersihan etnis yang terjadi di kepada rakyat Palestina,” ungkapnya.
Ia menyebutkan, saat negara Israel didirikan, Palestina hanyalah Palestina, setiap peta yang dilihat adalah Palestina, namun sementara itu jutaan orang terusir, dan tak terhitung jumlahnya orang Palestina yang dibunuh, kota-kota diambil alih, gerakan zionis menjadi negara Israel.
“Lalu orang-orang melupakan Palestina. 75 tahun setelah peristiwa Nakbah, perilaku apartheid Israel di atas warga Palestina masih terus terjadi dan menjadi semakin buruk setiap waktu,” ucapnya.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Pastikan Tidak Ada Perlakuan Istimewa Terhadap Mario Dandy
Sementara itu, Direktur Tiur Tengah Kementerian Luar Negeri Indonesia, Bagus Hendraning Kobarsyih mengatakan bahwa jalur diplomasi yang ditempuh oleh Indonesia turut memberi sumbangsih dalam mengangkat persoalan Palestina di pembahasan tingkat dunia.
“Melalui Amnesti Internasional, berbagai kejahatan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, telah dikategorikan sebagai perilaku apartheid,” ujarnya.
Bagus Hendraning turut menyampaikan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), secara resmi memperingati Hari Nakbah pada Senin, 15 Mei 2023 lalu.