nasional

Mengabdi untuk Masyarakat, FMIPA UI Edukasi soal Identifikasi Sederhana Bahan Kimia Berbahaya di Makan dan Minum

Senin, 20 November 2023 | 10:06 WIB
MENGEDUKASI : Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Departement Kimia UI, Sri Handayani beserta jajarannya saat foto bersama dengan masyarakat serta aparatur Kelurahan Mampang, Kota Depok, usai Program Pengabdian kepada Masyarakat, di Posyandu Mawar, Depok, Sabtu (18/11/2023). (FADLIANSYAH/RADARDEPOK)

RADARDEPOK.COM-Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan serangkaian Pengabdian Masyarakat di Posyandu Mawar, Kecamatan Pancoranmas, Sabtu (18/11/2023).

Kegiatan ini merupakan penyuluhan cara identifikasi sederhana bahan kimia berbahaya pada bahan pangan makanan maupun minuman.

Baca Juga: Puncak Bogor Lagi Dingin Banget! Enaknya Camping di Nuansa Alam Citamiang, bisa Seru seruan di Sungai

Acara ini dihadiri oleh Lurah Mampang, Darmawansyah, Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Departemen Kimia FMIPA UI, Sri Handayani, serta anggota tim yang juga seluruhnya sebagai dosen.

Dalam sambutan, Kepala Kelurahan Mampang, Darmawansyah mengatakan, bahwa kegiatan seperti ini sangat mengedukasi warga yang awam akan bahaya bahan kimia pada pangan.

"Berkat Departemen Kimia FMIPA UI yang mengadakan penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi warga lainnya. Karena semakin berkembangnya jaman, semakin banyak bahan-bahan kimia yang dicampurkan ke bahan pangan," kata Darmawansyah.

Selanjutnya, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat dari Departemen Kimia FMIPA UI, Sri Handayani mengatakan, bahwa pembahasan kali ini mengenai bahayanya akan bahan kimia pada pangan.

Baca Juga: Intip Cara Barberkah Berbagi Sesama di Depok, 25 Anak Ikut Khitanan Gratis

"Kami menjelaskan dan membuktikan dengan kit komersial yang sederhana pada Formalin, Boraks, Rhodamin B, Metanil Yellow, Sakarin dan Siklamat," kata Sri Handayani kepada Radar Depok, Sabtu (18/11/2023).

Sri Handayani menjelaskan, bahwa makanan yang mengandung formalin umumnya awet dan dapat bertahan lebih lama. Disalahgunakan sebagai pengawet pada bahan makanan seperti ayam, ikan, tahu, dan bakso.

"Formalin itu berbentuk cairan yang disalahgunakan kepada makanan, tujuan dari formalin ini untuk membuat makanan menjadi lebih awet," beber dia.

Makanan yang mengandung formalin baunya agak menyengat, teksturnya lebih keras, kenyal, dan tidak padat lagi. Hal ini dikarenakan bahan kimia yang bekerja pada makanan tersebut.

Baca Juga: Tak Terkalahkan, Pebalap Astra Honda Kembali Raih Kemenangan di IATC 2023

"Formalin mempunyai ciri ciri tersendiri, yaitu tidak ada lalat, warna menjadi kusam, dan keras saat disentuh," terang dia.

Sri Handayani menambahkan, formalin dapat menyebabkan kerusakan organ seperti hati, jantung, otak, dan ginjal.

Halaman:

Tags

Terkini