RADARDEPOK.com – Pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar dan perusak lingkungan di Puncak Bogor. Salah satunya dengan menyegal dan membongkar paksa tempat wisata Hibisc Fantasy milik PT Jaswita, BUMD Jawa Barat (Jabar).
Selain Hibisc Fantasy, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq juga menyegel tiga tempat usaha lainnya, yakni Agrowisata Gunung Mas, Pabrik Teh Ciliwung milik PT Sumber Sari Bumi Pakuan dan Eiger Adventure, yang seluruhnya berada di area PTPN.
Namun, dari empat tempat usaha ini, keberadaan tepat wisata Hibisc Fantasy Puncak Bogor yang paling disorot.
Sejak proses pembangunannya, tempat wisata dan rekreasi yang dikelola PT. Jaswita ini kerap menimbulkan polemik, dan disebut menjadi salah satu biang kerok banjir bandang dan longsor yang terjadi di Puncak pada Senin, 3 Maret 2025.
Baca Juga: Sinopsis Film Angel Has Fallen, dengan Kisah Gerard Butler yang Dituduh Melakukan Pengkhianatan!
Untuk mengetahui lebih jauh, berikut fakta tentan tempat wisata Hibisc Fantasy milik BUMD Jabar yang dibongkar atas instruksi Gubernur Dedi Mulyadi.
Dikelola bersama
Hibisc Fantasiy dikelola secara bersama oleh PT Jaswita Jabar melalui Jaswita Lestari Jaya bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN I Uni Gunung Mas).
Dibangun pada pertengahan 2023
Baca Juga: Ngabuburit Sekalian Bukber Sambil Nikmati Sunsetan di Kafe 24 Jam Depok Ini!
Tempat wisata ini awalnya mengajukan perizinan pembangunan dan lingkungan ke Pemprov Jawa Barat dan PTPN dengan luas lahan sekitar 4.800 hektare.
Tetapi, hingga 2025 PT Jaswita terus melakukan perluasan pembangunan hingga 15.000 hektare tanpa dilengkapi dengan perizinan.
Resmi dibuka dan disegel kembali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kembali menyegel dan menghentikan operasional tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak, sesaat setelah resmi dibuka.